Asal Mula Bukit Catu - Kisah Keberuntungan yang Berubah Menjadi Kehancuran
Gambar: Agro Puncak Bukit Catu Bedugul. (Instagram/@ilham_pelo)--
DENPASAR, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Pulau Bali adalah rumah bagi berbagai cerita legenda dan mitos yang menghiasi kehidupan penduduknya.
Salah satu kisah menarik dari pedalaman Pulau Bali adalah kisah tentang Bukit Catu, yang menggambarkan bagaimana keberuntungan dapat berubah menjadi kehancuran akibat kesombongan.
Alkisah, di sebuah desa yang subur dan makmur di pedalaman Pulau Bali, hiduplah seorang petani bernama Pak Jurna dan istrinya.
Mereka berdua memiliki impian untuk meningkatkan hasil panen padinya dari tahun ke tahun.
BACA JUGA:Legenda Ular Dandaung: Kisah Cinta dan Perjuangan dari Kalimantan Selatan
Pak Jurna mengusulkan untuk "berkaul," suatu tradisi di mana mereka berjanji untuk memberikan sesuatu jika hasil panen meningkat.
Awalnya, mereka berjanji untuk membuat tumpeng nasi besar jika panen meningkat, dan mereka mengadakan pesta meriah ketika panen tiba.
Setiap tahun, hasil panen padi Pak Jurna terus meningkat, dan mereka memenuhi janji mereka dengan membuat tumpeng nasi dan mengadakan pesta.
Namun, ambisi mereka tidak terbatas, dan mereka berkaul lagi untuk membuat tumpeng nasi yang lebih besar jika panen terus meningkat.
BACA JUGA:Penemuan Logam Emas di Gunung Padang, Bukti Ada Kehidupan Masa Lampau, Jauh Sebelum Sekarang ini
Ketika hasil panen padi semakin berlimpah, Pak Jurna dan istrinya membuat beberapa catu nasi, alat penakar beras dari tempurung kelapa, yang mereka lihat di sawah mereka.
Hasil panen mereka menjadi luar biasa, dan tetangga-tetangga mereka takjub.
Namun, kesombongan Pak Jurna membuatnya terus membuat catu nasi yang lebih besar dan pada akhirnya, onggokan tanah yang mereka lihat semakin besar dan tinggi, menjadi sebuah bukit yang dikenal sebagai Bukit Catu.
Pak Jurna dan istrinya akhirnya menyadari bahwa ambisi dan kesombongan mereka telah membawa mereka ke kehancuran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: