Keajaiban dan Pantangan di Gunung Rinjani

Keajaiban dan Pantangan di Gunung Rinjani

Pantangan di Gunung Rinjani.--

LOMBOK, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Gunung Rinjani, sebuah Gunung yang sangat disakralkan dan dihormati oleh masyarakat Bali dan Suku Sasak Lombok, bukan hanya dikenal karena keindahannya, tetapi juga karena lusinan pantangan dan larangan yang ada bagi setiap orang yang mendaki Gunung ini.

Bagi para penziarah (pendaki) yang ingin merasakan keajaiban dan spiritualitas Gunung Rinjani, mematuhi aturan dan memahami pantangan adalah suatu keharusan.

Pantangan pertama yang harus diikuti oleh para penziarah adalah larangan untuk berkata-kata kotor atau mengungkapkan kata-kata yang menunjukkan kekhawatiran atau keluh kesah.

BACA JUGA:Mitos dan Makna Mistis Danau Segara Anak di Gunung Rinjani

Konon, apabila seseorang melanggar larangan ini, hal yang mereka khawatirkan atau ungkapkan akan segera menjadi kenyataan.

Sebagai contoh, jika seseorang mengatakan, "akan turun hujan," maka hujan akan turun seketika.

Ini adalah bagian dari kepercayaan kuat yang dianut oleh para penziarah di Gunung Rinjani.

Selain itu, ada larangan lain yang menarik yaitu larangan bagi suami istri untuk melakukan hubungan intim selama mereka berada di gunung ini.

BACA JUGA:Kemarau Berkepanjangan, Polres Empat Lawang Gelar Shalat Istisqa untuk Meminta Hujan

Gunung Rinjani dianggap sebagai tempat suci oleh umat Hindu Bali karena dianggap sebagai tempat bersemayamnya para Dewa.

Sementara itu, bagi Suku Sasak, gunung ini dipercayai sebagai tempat tinggal para wali dan tokoh abadi Dewi Anjani.

Oleh karena itu, menjaga kesucian dan kekudusan gunung ini adalah suatu kewajiban.

Selama perjalanan menuju puncak Gunung Rinjani, para pendaki dapat menemui flora dan fauna yang menarik, serta mengunjungi tempat-tempat unik, seperti gua-gua yang terletak di sekitar Danau Segara Anak.

BACA JUGA:Mengulik Mitos Orang Bati Makhluk Yang Menyeramkan Dengan Sayap Kelelawar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: