Penemuan Harta Karun di Bawah Laut Caesarea Membuka Jendela Sejarah yang Terlupakan

Penemuan Harta Karun di Bawah Laut Caesarea Membuka Jendela Sejarah yang Terlupakan

Istimewa/internet --

EMPATLAWANG, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Meskipun langit mulai bertambah gelap dan cuaca berubah buruk, instingnya sebagai penyelam berpengalaman mendorongnya untuk menyelam lebih dalam.

Awalnya, ia mengira kilauan tersebut berasal dari bungkus permen atau mungkin koin palsu.

Namun, saat ia menyapu pasir untuk mengambilnya, ia terkejut menemukan koin emas tulisan Arab yang sesungguhnya.

Ini adalah tanda awal dari harta karun yang lebih besar, berasal dari bangkai kapal yang sudah lama hilang.

BACA JUGA:Situs Gunung Padang, Cianjur Menurut Paranormal, Fakta dan Misteri yang Mengguncang Dunia

Alih-alih membawa pulang harta karun tersebut, Faver dan tim penyelamnya menghubungi pihak berwenang, yang selanjutnya menghubungi Otoritas Benda Kuno Israel (IAA) untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Ketika penyelidik dari IAA tiba, mereka awalnya skeptis, khawatir akan penjarahan di situs arkeologi bawah laut yang kaya akan artefak kuno.

Namun, Faver dan timnya memahami bahwa ada badai yang akan datang dan gelombang setinggi 10 meter, sehingga mereka berargumen bahwa jika koin-koin ini tidak diambil sekarang, mungkin tidak akan pernah terlihat lagi.

Kerja sama antara penyelam dan IAA menghasilkan lebih dari 2.000 koin emas yang terbuat dari emas murni 24 karat dengan tingkat kemurnian 95 persen.

BACA JUGA: Penelitian Gunung Padang dihentikan, Kenapa Situs Gunung Padang di Hentikan? Berikut Alasannya !

Kondisi baik koin-koin ini adalah hasil dari terkuburnya mereka di dalam suhu hangat perairan Mediterania selama sekitar 1.000 tahun.

Harta karun ini tidak hanya menjadi penemuan berharga dalam hal nilai materi, tetapi juga memberikan wawasan mendalam tentang sejarah yang terlupakan.

Mereka membuka jendela ke masa lalu Caesarea yang kaya, yang selama ini hanya dikenal sebagai reruntuhan Romawi Kuno.

Ketika kita berdiri di depan pelabuhan berbentuk bulan sabit dekat lengkungan akuaduk, kita bisa membayangkan bagaimana kota ini, pada masa Herodes yang Agung, berkembang pesat dengan dermaga bawah laut, hippodrome, dan amfiteater megah yang mampu menampung ribuan penonton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: