Desa Trunyan, Tradisi Pemakaman Unik di Tengah Kengerian

Desa Trunyan, Tradisi Pemakaman Unik di Tengah Kengerian

Tengkorak di pemakaman Desa Trunyan.--

Aroma dari pohon Tarumenyan ini sangat khas sehingga area sekitarnya tetap wangi, meskipun mayat-mayat tergeletak di sana.

BACA JUGA:Legenda Pangeran Samber Nyawa dan Perjuangan di Gunung Gambar, Begini Ceritanya

Masyarakat setempat percaya bahwa pohon Tarumenyan ini adalah anugerah dari para leluhur mereka, yang membantu menjaga aroma yang nyaman di sekitar pemakaman mereka.

Syarat dan Ketentuan Khusus

Meskipun tidak semua mayat bisa dimakamkan di Desa Trunyan, penduduk setempat memiliki syarat dan ketentuan khusus yang harus dipenuhi.

Pertama, jumlah jenazah yang diletakkan di atas tanah pohon Tarumenyan tidak boleh lebih dari 11. Ini adalah angka yang dianggap sacral dan harus dihormati.

BACA JUGA:Penemuan Spektakuler! Dua Rumah Kuno Berusia 1500 Tahun di Hutan Yucatan Meksiko, Layak Disebut Istana Megah

Selain itu, hanya mayat yang meninggal secara wajar dan pernah menikah yang boleh dimakamkan di sini.

Tradisi ini merupakan bagian penting dari budaya Desa Trunyan yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.

Desa Trunyan di Bali adalah salah satu tempat yang unik dan memikat, tidak hanya karena reputasinya sebagai tempat angker, tetapi juga karena tradisi pemakaman yang sangat berbeda.

BACA JUGA:Asal Mula Dewi Kadita! di kenal Nyi Roro kidul, Korbankan Dirinya Demi Selamatkan Kerajaan dan Rakyat

Pohon Tarumenyan yang menjaga aroma di sekitar pemakaman adalah salah satu misteri alam yang menarik dan menambah daya tarik dari Desa Trunyan.

Dengan syarat dan ketentuan khusus yang harus dipatuhi, pemakaman di sini adalah contoh yang menarik dari bagaimana budaya dan alam saling terkait dalam sebuah komunitas. (Dik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: