Misteri Desa yang Hilang di Dieng, Kisah Kuno yang Mengingatkan pada Kisah Sodom dan Gomora

Misteri Desa yang Hilang di Dieng, Kisah Kuno yang Mengingatkan pada Kisah Sodom dan Gomora

Dusun Legetang Dieng yang Lenyap dalam Semalam-net-

Selain mengakibatkan kerugian jiwa yang besar, longsor juga membuat Dukuh Lagetang menjadi desa yang lenyap di Dieng karena desa tersebut tertutup oleh tanah.

Sebagai tanda penghormatan terhadap tragedi ini, pemerintah mendirikan sebuah tugu peringatan di lokasi tersebut untuk mengenang 332 penduduk setempat yang kehilangan nyawa akibat longsor Gunung Pengamun-amun.

Tragedi desa yang hilang di Dieng ini juga melahirkan banyak cerita dan kisah misteri.

BACA JUGA:Simbolisme dan Makna Spiritual, Candi Goa Gajah di Bali

Bahkan, beberapa orang mengaitkan tragedi ini dengan kisah Sodom dan Gomorah, dua kota yang hancur oleh Tuhan karena perilaku jahat penduduknya.

Konon, penduduk Dukuh Lagetang juga terlibat dalam perilaku yang dianggap menyimpang, yang kemudian memicu murka Tuhan dan menyebabkan tanah longsor. 

Dalam jurnal berjudul "Islamic Youth Participation in The Emergence of Local Ritual: Encountering The Spirit of Islam in The Local Tradition" karya Taufiqurrohim, misteri Dukuh Lagetang.

BACA JUGA:Keindahan Struktur Kolam dan Arca Pancuran di Kompleks Kolam Petirtaan

Sebagai desa yang menghilang di kawasan dataran tinggi Dieng karena penduduknya kerap melakukan perilaku menyimpang, turut diperkuat.

Sebelum longsor, Dukuh Lagetang dikenal dengan hasil panennya yang melimpah, dan penduduknya hidup berkecukupan. Namun, masyarakat di desa ini dianggap tidak bersyukur dengan anugerah Tuhan.

Mereka terlibat dalam praktik perjudian, perilaku yang menyimpang, dan kurangnya praktik keagamaan.

BACA JUGA:Legenda Kerajaan di Atas Gunung Raung, Kisah Kerajaan Macan Putih Didirikan Pewaris Takhta Majapahit, Pangeran

Konon, setiap malam, penduduk sekitar Dukuh Lagetang menggelar tarian 3r0t15 yang diakhiri dengan aktivitas tidak terpuji di antara mereka.

Meski begitu, kisah ini masih menjadi misteri hingga saat ini, karena tidak ada satu pun penduduk yang selamat dari peristiwa longsor tersebut, kecuali dua orang yang saat itu tidak berada di desa tersebut.

Hingga kini, kebenaran mengenai perilaku penduduk desa yang hilang di Dieng, baik secara agama maupun norma-norma masyarakat, masih menjadi tanda tanya besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: