Koper Misterius di Stasiun Kereta, Jejak Menuju Identitas Pria yang Mati
ILUSTRASI.--
Tema puisi Rubaiyat adalah seseorang harus hidup dengan bahagia, dan tidak menyesalinya ketika berakhir.
Kata "Taman Shud" dapat ditemukan pada akhir buku puisi tersebut, yang berarti "Selesai".
BACA JUGA:Situs Megalitik Lebak Kosala, Keajaiban Batu Bulat di Pegunungan Kendeng, Begini Ceritanya!
Polisi lalu mengarahkan petugasnya untuk mencari buku Rubaiyat dengan halaman akhir yang hilang.
Kemudian, apa yang dicari muncul juga. Liputan media yang luas membawa satu petunjuk baru.
Seorang dokter yang tinggal di Glenelg datang ke polisi, dan menyerahkan buku The Rubaiyat karangan Omar Khayyam. Halaman terakhir buku itu hilang.
Polisi segera melakukan pengujian mikroskopis, dan menemukan bahwa potongan kertas yang ditemukan di saku pria tersebut memang berasal dari buku tersebut.
BACA JUGA:Karomah Habib Sholeh Tanggul Menyembuhkan Wabah Penyakit, Mengesankan, 'Selamat Tinggal Penyakit'
Namun, petunjuk berharga ini tidak memberikan jawaban apapun, karena dokter tersebut menemukan buku itu tergeletak di kursi depan mobilnya yang sedang diparkir di halaman rumahnya, pada tanggal 30 November. Kasus ini menjadi gelap kembali.
Namun, paling tidak, polisi memegang buku yang mungkin bisa menjadi petunjuk.
Empat baris kode yang aneh
Ketika buku ini diteliti, polisi menemukan adanya empat baris tanda yang dibuat dengan pensil di belakang buku tersebut.
Namun, penemuan ini kembali membingungkan polisi, karena empat baris kata ini hanya berupa deretan kata yang tidak berarti.
BACA JUGA:Misteri Gunung Kayangan, Cerita di Balik Objek Wisata Mistis Tanah Laut Kalimantan Selatan
Barisan kode itu tidak terpecahkan hinggi kini. Bahkan ketika diserahkan kepada kementerian pertahanan Australia pada tahun 1978, departemen ini juga menyimpulkan bahwa kode-kode ini tidak memiliki arti, dan mungkin hanya barisan huruf yang acak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: