Mbah Jawer Sang Penunggu Waduk Jatiluhur di Purwakarta, Mitos atau Fakta?

Mbah Jawer Sang Penunggu Waduk Jatiluhur di Purwakarta, Mitos atau Fakta?

Bendungan Jatiluhur.--

PURWAKARTA, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Pembangunan Bendungan Jatiluhur atau Waduk Jatiluhur di Purwakarta pada tahun 1957 merupakan salah satu pencapaian luar biasa dalam sejarah infrastruktur Indonesia.

Proyek ini tidak hanya membutuhkan dana besar, tetapi juga mengubah wajah wilayah sekitarnya secara signifikan.

Dengan luas lahan mencapai 540 km2, Bendungan Jatiluhur menjadi proyek terbesar pertama di Indonesia pada masanya.

BACA JUGA:Cerita Angker Jalan Tol Ngawi-Kertosono, Pohon Gempol yang Tak Bisa Dirobohkan

Namun, pencapaian ini tidak datang tanpa pengorbanan.

Puluhan desa dan beberapa kecamatan di wilayah Purwakarta harus digusur, dan beberapa bukit di sekitarnya harus diratakan.

Pembangunan Bendungan Jatiluhur dimulai pada tahun 1957 di bawah pemerintahan Presiden Soekarno dan berhasil diselesaikan pada tahun 1967 saat masa pemerintahan Presiden Soeharto.

BACA JUGA:Kisah Mistis Sosok Perempuan Penunggu Jalan Tjampuhan Ubud, Bali: Korban Kecelakaan Tragis

Proyek ini melibatkan kontraktor dari Perancis yang bekerja sama dengan tenaga ahli dan buruh Indonesia.

Salah satu tantangan utama dalam pembangunan Bendungan Jatiluhur adalah besarnya biaya yang diperlukan, terutama karena proyek ini berjalan di tengah kesulitan ekonomi yang dihadapi oleh negara pada saat itu.

Meskipun demikian, pembangunan ini menjadi tonggak bersejarah dalam pengembangan infrastruktur Indonesia.

BACA JUGA:Ritual Aneh Tak Masuk Akal, Mau Jadi Pria Sejati Jalani Ritual Sunatan dengan Berhubungan Badan, Dapat Bonus!

Bendungan Jatiluhur tidak hanya menyediakan sumber daya air untuk irigasi, tetapi juga memasok listrik dan air bersih bagi sekitar 3 juta penduduk di wilayah Jawa Barat.

Selain itu, waduk ini juga menjadi destinasi rekreasi populer bagi warga sekitar dan wisatawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: