Kisah dari Negeri Jiran Tanah Melayu: Legenda Buaya Raksasa yang Menggemparkan Batang Lupar, Begini Ceritanya!

Kisah dari Negeri Jiran Tanah Melayu: Legenda Buaya Raksasa yang Menggemparkan Batang Lupar, Begini Ceritanya!

Ilustrasi buaya raksasa.--

Namun, seiring berjalannya waktu, muncul kontroversi mengenai ukuran sebenarnya dari Bujang Senang.

Meskipun awalnya diklaim bahwa buaya raksasa itu sebesar sebuah bas, fakta yang terungkap kemudian menunjukkan bahwa Bujang Senang memiliki panjang sekitar 5.46 meter dan lilitan perut sepanjang 2.12 meter.

BACA JUGA:Misteri Kereta Tanpa Masinis: Ular Besi Gajayana Berjalan Sendiri, Begini Kisahnya!

Meskipun ukurannya mungkin tidak sebesar yang awalnya diduga, Bujang Senang masih dianggap sebagai makhluk yang luar biasa dan menakutkan.

Setelah kematian Bujang Senang, tengkoraknya dipamerkan dengan megah di ladang buaya Jong di Sarawak.

Ini menjadi bukti fisik bahwa buaya raksasa ini benar-benar pernah ada dan telah membawa dampak besar pada masyarakat sekitar.

BACA JUGA:Terkenal Kebal Peluru Tak Tergoyahkan dalam Perang Banjar, Berikut Lokasi Makam Panglima Wangkang

Dalam dunia klasifikasi, Bujang Senang bahkan dianggap sebagai buaya keempat terbesar di dunia, sebuah prestasi yang mengukuhkan statusnya sebagai salah satu legenda yang tak terlupakan.

Namun, seperti dalam banyak kisah legenda, muncul pula pandangan alternatif.

Beberapa orang tempatan percaya bahwa Bujang Senang sebenarnya masih hidup dan berkeliaran di Sungai Sarawak.

Mereka berpendapat bahwa yang berhasil ditembak bukanlah Bujang Senang, melainkan Dayang Fatimah Eneng Emas, yang diklaim sebagai isteri dari Bujang Senang.

BACA JUGA:Kisah Kereta Berjalan Tanpa Masinis, Misteri Kereta Eksekutif Gajayana: Ular Besi Berjalan Sendiri, Kok Bisa?

Pandangan ini memberikan nuansa misteri lebih lanjut pada kisah ini, meninggalkan pertanyaan tentang nasib sebenarnya dari Bujang Senang.

Dalam gambaran keseluruhan, kisah Bujang Senang membawa campuran antara fakta dan mitos, legenda yang berputar di sekitar perairan Batang Lupar.

Meskipun ukuran dan keberadaannya masih menjadi perdebatan, tak dapat disangkal bahwa cerita ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya dan sejarah masyarakat setempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: