Ponpes Abu Bakar Ash-Shiddiq Empat Lawang Hasilkan Semangka yang Lezat dan Segar
Pengurus kebun Ponpes Abu Bakar Ash-Shiddiq yang terlihat menenteng semangka hasil kebun. Foto: Andika/Rakyat Empat Lawang.--
Pada bulan Juni, Sugianto memulai proses penanaman semangka.
Ia memulai dengan membersihkan lahan dari rumput-rumput, kemudian melakukan pembenahan tanah dengan membajak dan melapisi tanah dengan mulsa sebelum menanam bibit semangka.
"Beberapa bibit juga mengalami kegagalan dan mati. Kemarin saya telah menggunakan 5 bungkus bibit," imbuhnya.
jelas Sugianto. Di kebun semangka ini, ia juga membangun sebuah pondok untuk bermalam, karena perlu perawatan maksimal agar hasil panen semakin melimpah.
Tentu saja, keberhasilan ini tidak lepas dari modal yang dikeluarkan.
Sugianto mengungkapkan bahwa modal awal yang dikeluarkan mencapai sekitar Rp10 juta, termasuk untuk membeli bibit, pupuk, selang, pipa, dan perlengkapan lainnya.
Pengairan lahan mengandalkan sumur dari ponpes, yang airnya dibagi-bagi untuk keperluan penyiraman semangka, terutama di malam hari.
Setelah hasil panen yang kelima kalinya, total produksi mencapai sekitar 3 ton dengan berat rata-rata 8 kilogram per buah semangka.
Pemasaran hasil panen semangka ini juga terbilang lancar.
Buah semangka dijual kepada para pedagang di Pasar Tebing Tinggi serta pedagang buah di wilayah Tebing Tinggi.
Namun, hingga saat ini belum ada rencana untuk menjual hasil panen ke luar daerah.
Kesuksesan kebun semangka di Ponpes Modern Abu Bakar Ash-Shiddiq ini tidak hanya memberikan hasil panen melimpah, tetapi juga menjadi inspirasi bagi para petani dan masyarakat sekitar untuk lebih kreatif dalam mengoptimalkan lahan subur yang ada.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: