Kisah Pemberani Mojang Bandung, Cantik Namun Bikin Ciut Nyali Pasukan Gurkha

Kisah Pemberani Mojang Bandung, Cantik Namun Bikin Ciut Nyali Pasukan Gurkha

Istimewa--

BACA JUGA:Danau Laut Tador di Mana? Berikut Legenda Asal Mulanya, Kehilangan yang Mengubah Sebuah Desa

Namun, ia bukan hanya berbakat di dunia hiburan, melainkan juga berjuang di medan pertempuran sebagai bagian dari Laswi.

Pembentukan Laswi pada tahun 1945 oleh Sumarsih Subiati adalah langkah penting untuk memperkuat perjuangan kaum wanita dalam merebut kemerdekaan. 

Laswi terdiri dari para gadis remaja, ibu rumah tangga, dan janda yang mendapat pelatihan fisik, taktik gerilya, dan intelijen. 

Laswi bukanlah pasukan main-main; mereka siap berjuang di garis depan dan belakang medan perang.

BACA JUGA:Mengerikan, Ternyata Ini Fakta Kekuatan Teuku Umar Kebal Peluru

Sumarsih Subiati sendiri, sebagai pendiri Laswi, memberikan inspirasi dan keberanian bagi anggotanya. 

Dalam sebuah kongres, ia dengan tegas menyampaikan bahwa masa perjuangan adalah saatnya menggunakan senjata, bukan sekadar berbicara. 

Kehadiran Laswi menjadi semangat baru dalam semangat revolusi.

Tuti Amir Kartabrata juga menjadi sosok inspiratif lainnya. 

BACA JUGA:5 Kisah Legendaris Anak Durhaka Kepada Orang Tua, Ada Kisah Malin Kundang dan Si Lancang

Meskipun awalnya orang tuanya melarangnya, Tuti akhirnya menyusup dan menjadi anggota Laswi. 

Ia terlibat dalam pengaturan pengungsi saat peristiwa heroik Bandung Lautan Api dan kemudian menjadi kepala Brigade 1 Laswi.

Sosok-sosok hebat ini akhirnya diabadikan dalam Monumen Laswi di Kota Bandung, sebagai simbol penghormatan terhadap pahlawan wanita yang berjuang tanpa kenal takut dalam merebut kemerdekaan Indonesia.

Kisah Laswi mengingatkan kita akan peran penting wanita dalam sejarah perjuangan bangsa. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: