Tersembunyi dalam Tanah, Benteng Terkutuk dan Sisi Kegelapan Pulau Kemaro

Tersembunyi dalam Tanah, Benteng Terkutuk dan Sisi Kegelapan Pulau Kemaro

Pulau Kemaro--

BACA JUGA:Prestasi dalam Bidang Kebudayaan dan Pendidikan: Gemilangnya Kerajaan Sriwijaya

Sampai saat ini belum ditemukan bukti arkeologi dari kerajaan Sriwijaya, tapi belum diketahui jika akan ada survei lagi secara mandiri dan menemukan tinggalan, seperti arca Budha, baru bisa mengklaim bahwa pulau kemaro sudah dimanfaatkan oleh orang sejak masa sriwijaya. 

"Masih banyak penemuan yang perlu kita lakukan penelitian ulang, setidaknya kita sudah melihat bahwa masih ada yang tertanam, kemungkinan akan kita lakukan ekskavasi," ujarnya.

6. Terjadi Abrasi di Bagian Timur Pulau Kemaro

Saat melihat lokasi bangunan G30SPKI, terlihat sebuah pohon nampak sudah tumbang karena terjadinya abrasi bagian pinggir pulau.

BACA JUGA:Ini Mitos dan Aturan Unik di Balik Kunjungan ke Kraton Yogyakarta, Apa Itu? Jangan Lakukan!

Hal ini membuat khawatir karena akan berdampak membuat kondisi tanah semakin rendah.

Penggiat Sejarah Palembang, Robby Sunata mengatakan abrasi tersebut juga harus menjadi perhatian dari pemerintah dan masyarakat, sehingga dapat mempertahankan Pulau Kemaro sebagai warisan sejarah.

"Semoga dapat menjadi perhatian kita bersama, dan ada solusi agar Pulau Kemaro ini tidak rusak," ujarnya.

Staff Khusus Walikota Palembang Bidang Percepatan Pembangunan, Syafri Nungcik mengatakan sebagai wisata unggulan, nantinya Pulau Kemaro akan menjadi penggerak bagi wisata lain yang ada di tepian Sungai Musi.

BACA JUGA:Apa itu? Ini Mitos dan Aturan Unik di Balik Kunjungan ke Kraton Yogyakarta, Jangan Lakukan!

Dalam proyek tersebut, Pemkot Palembang juga mendukung dengan adanya pelurusan fakta sejarah di Pulau Kemaro, dan banyaknya penemuan terbaru menjadi nilai lebih untuk pengembangan wisata di wilayah tersebut.

Juga dengan itu, pemerintah dapat memberdayakan masyarakat sekitar dengan bersawah dan tanaman lainnya.

Sehingga tidak hanya wilayah sekitar Bungalow yang bernilai wisata, masyarakat juga mendapatkan keuntungan.

"Pulau Kemaro itu tidak terbatas dengan pagoda atau kelenteng, namun ada perkampungan masyarakat yang akan kita berdayakan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: