Aturan Unik dan Mitos di Balik Kunjungan ke Kraton Yogyakarta, Apa Itu?
Kraton Yogyakarta--
RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Kraton Yogyakarta, juga dikenal sebagai Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, adalah istana resmi dan pusat budaya dari Kesultanan Yogyakarta di Indonesia.
Kraton Jogja, dengan segala kemegahan dan sejarahnya, telah menjadi daya tarik utama bagi wisatawan dari seluruh penjuru dunia.
Dalam beberapa tahun terakhir, kebijakan kunjungan yang semakin terbuka memungkinkan siapa saja, baik rakyat biasa maupun wisatawan, untuk menjelajahi kompleks istana yang penuh misteri ini.
Namun, di balik kenyamanan ini, terdapat sejumlah aturan dan mitos unik yang harus diperhatikan oleh pengunjung, terutama berkaitan dengan penggunaan batik motif garuda.
BACA JUGA:Mitos dan Aturan Unik di Balik Kunjungan ke Kraton Yogyakarta
Aturan Tak Tertulis di Balik Gemerlap Kraton Jogja
Kunjungan ke Kraton Jogja memang merupakan pengalaman budaya yang luar biasa, namun bagi wisatawan yang ingin menjelajahi setiap sudutnya, penting untuk menghormati aturan tak tertulis yang ada.
Salah satu aturan yang menarik perhatian adalah tentang penggunaan batik motif garuda.
Melansir dari berbagai sumber konon katanya pengunjung yang memasuki kompleks kraton dengan mengenakan pakaian batik bermotif garuda akan berhadapan dengan nasib buruk, atau lebih tepatnya, terkena "celaka".
BACA JUGA:Mengerikan! Kisah Mistis Pendaki Gunung Merbabu, Yogyakarta: Diterpa Kabut Tebal, Suara-Suara Aneh
Mitos Batik Motif Garuda dan Kehormatan Sultan
Ternyata, mitos ini berhubungan dengan makna simbolis dari batik motif garuda dan hubungannya dengan Sri Sultan Hamengkubuwono, pemimpin Kraton Jogja.
Batik motif garuda merupakan salah satu simbol busana khas yang dikaitkan dengan sultan.
Bagi masyarakat Jawa, sultan memiliki kedudukan yang sangat dihormati, dan melanggar tata cara yang tepat dalam menghormati sultan bisa membawa konsekuensi buruk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: