Agar 'Idak Tebudi' Ridho Yahya Akan Berangkat ke Jepang
Wali Kota Prabumulih, Ir H Ridho Yahya-DISWAY NETWORK-
PRABUMULIH, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Wali Kota PRABUMULIH, Ir H Ridho Yahya berencana akan pergi ke Jepang pada ahir Juni mendatang.
Keberangkatan pejabat nomor satu di pemerintahan Kota Prabumilih ini sehubungan dengan rencana Pemkot Prabumulih yang akan mengirimkan sejumlah tenaga kerja ke negeri matahari terbit tersebut.
BACA JUGA:Keluhan Jalan Rusak di Prabumulih Viral di Medsos, Ini Jawaban Ridho Yahya
Namun sebelumnya, Wali Kota dan perwakilan Disnaker (Dinas Tenaga Kerja) yang akan pergi ke Jepang karena diajak pihak Kementerian Tenaga Kerja.
"Karena kita mau melihat anak-anak Prabumulih yang akan diberangkatkan dan ditempatkan ke Jepang nanti dimana nian perusahaannyo. Jangan sampai tebudi," ungkap adik kandung Wagub Sumsel ini.
BACA JUGA:Pilgub Sumsel 2024, Ridho Yahya Tunggu Hasil Survey dan Aba-aba dari Sang Kakak
Untuk itu, pihaknya sudah melayangkan surat keberangkatan dan juga memastikan tenaga kerja di Prabumulih akan ditempatkan diberbagai perusahaan di Jepang.
"Jadi nanti saya bisa menjelaskan kepada anak-anak di Prabumulih," sambungnya.
BACA JUGA:Exit Tol Indralaya-Prabumulih, Empat Lawang Arah ke Mana?!, Ini Penjelasan Ridho Yahya
Dijelaskan ayah tiga anak ini, saat ini sudah ada ratusan pelamar asal kota Prabumulih yang ingin diberangkatkan ke Jepang. Hanya saja kata dia, semuanya akan mengikuti seleksi.
"Insyaallah kalau lolos seleksi orang 20 be jadilah. Tapi kalau lebih alhamdulillah. Kagek aku biso jelaskan juga dengan orang tua nyo. Kagek aku jaminannyo anak kamu bekerja di perusahaan ini, perusahaan ini di Jepang," lanjutnya.
BACA JUGA:Soal Rp9 Ribu per-Suara, Kesbangpol 'Bela-belain' Datangi Sekretariat Parpol
Terpenting, mereka tak perlu keluar modal karena seluruh biaya dan pelatihan ditanggung oleh APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) Kota Prabumulih. Termasuk biaya pembuatan pasport dan visa juga ditanggung oleh Pemkot Prabumulih.
Kapan mereka harus membayar semua biaya tersebut? Orang nomor satu di kota nanas itu menyebutkan, mereka baru diharuskan membayar dengan cara mencicil saat mereka sudah positif diterima dan bekarja di Jepang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: