Tukang Ojek Mengeluh dan Kebingungan

Tukang Ojek Mengeluh dan Kebingungan

LINTAS: Salah satu ojek gandeng, sedang melintas di jalanan Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang, Kamis (2/3/2023). Foto: Istimewa--

EMPAT LAWANG, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID -  Curah hujan tinggi, membuar tukang ojek becak motor (bentor) atau ojek gandeng  di Kabupaten EMPAT LAWANG, mengeluh dan mengaku kebingungan. 

Pasalnya, sejak beberapa minggu terakhir, wilayah Kabupaten Empat Lawang sering dilanda hujan, dan membuat warga banyak mengurangi aktifitas di luar ruangan, hingga membuat omset tukang ojek menurun drastis.

Diketahui, menjadi tukang ojek becak motor (bentor) adalah pekerjaan yang banyak digeluti sebagia masyarakat Kabupaten Empat Lawang, terutama di Kecamatan Tebing Tinggi.

Salah seorang penyedia jasa ojek bentor di Kecamatan Tebing Tinggi, Adi mengungkapkan, menjadi tukang ojek pada saat musim hujan seperti ini sangat berat dan susah hingga pendapatan menurun.

BACA JUGA:Curah Hujan Meningkat, Masyarakat Harus Hati-hati

"Efek musim hujan Pendapatan perhari jauh lebih berkurang bisa dikatakan menurun yang biasanya dapat Rp50 ribu perhari, sekarang saat musim hujan ini dapat buat beli bensinpun susah," keluhnya.

Adi mengaku kebingungan dan tidak dapat berbuat apa-apa atas kondisi saat ini.  "Kadang bingung, mikir mau makan apa keluarga kami di rumah, sedangkan pendapatan kami selaku tukang ojek perhari cuma dapat untuk isi bensin," imbuhnya.

Lebih lanjut Adi menyebut, saat bukan musim hujan seperti saat ini, dirinya bisa membawa pulang uang sebesar Rp 30 ribu per harinya.

"Tapi, kalau musim hujan seperti ini beli bensin saja tidak cukup," katanya lagi.

BACA JUGA:Nasib Penjual Ikan Keliling, Musim Hujan Penghasilan Setiap Hari tak Menentu

BACA JUGA:Musim Hujan Ekonomi Sulit

Tidak hanya tukang ojek, keluhan juga disampaikan penyadap getah karet. Profesi ini juga kesulitan mendapatkan pemghasilan saat curah hujan tinggi seperti sekarang ini.

"Sudah lebih dari dua minggu terakhir tidak bisa nyadap karena hujan. Kalau terus begini, mau makan apa," kata Karim, seorang penyadap karet, warga Tebing Tinggi.

Karim menyebut, tidak bisa sama sekali menyadap karet kalau hari hujan. "Mau bagaimana lagi, kita mengeluh juga percuma," tukasnya. (dik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: