Tiki-Taka, Filosofi Dan Sejarahnya
Pep Guardiola, Penemu Tika-Taka.--
EMPATLAWANG, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - dunia sepakbola, Tika-Taka tak jarang terdengar.
Taktik yang khas dengan umpan pendek cepat itu memang punya nilai tersendiri di persekbolaan dunia.
Tujuan utama strategi adalah 'memonopoli' penguasaan bola dan menunggu lawan membuka celah.
Taktik ini dikenal luas pertama kali di barcelona era guardiola.
BACA JUGA:Saat Calciopoli Meruntuhkan Kejayaan Sepakbola Italia
Bahkan dengan taktik ini, guardiola berhasil memenangkan treble di musim pertamanya mengasuh klub asal katalan tersebut.
Istilah ini populer setelah dibawakan oleh penyiar spanyol, Andres Montes.
Saat Spanyol bertanding melawan Tunisia, Montes menggunakan isitilah tiki-taka untuk menggambarkan gaya umpan pendek dan akurat yang dilakukan para pemain Spanyol. "Kita sedang bermain tiki-taka-tiki-taka," katanya.
Tika-Taka sendiri merupakan 'anak' dari Total Football khas belanda.
BACA JUGA:Penyengat Hitam Juarai Turnamen Bola Voli Tanjung Kupang Baru
Hal ini tak lepas dari bapak sepakbola modern, Johan Cruijf. Ia menerapka total football ketika melatih barcelona.
Setelah Cruijf, La Blaugrana dilatih Van Gaal dan Frank Rijkard, keduanya juga pelatih asal Belanda.
Pada masa itu, strategi umpan pendek yang cepat dan akurat mulai diajarkan di akademi La Masia milik Barcelona, yang berdampak bagus bagi tim Spanyol pada masa depan.
Barulah pada masa Guardiola total football Cruijff disempurnakan dan menjadi filosofi barcelona hingga sekarang.
BACA JUGA:Pencinta Bola Wajib Baca! Turnamen Internasional yang Akan Hadir di 2023 Berdasarkan Kalender FIFA
Umpan pendek yang akurat, penguasaan bola yang begitu memonopoli, hingga menggunakan keunggulan teknis dan kecerdasan setiap pemain untuk menghancurkan pertahanan lawan.
Seperti kata Pirlo, Legenda Juventus, "Sepakbola adalah olahraga otak, kaki hanya alat."
Tika-Taka membutuhkan pemain dengan visi dan skill yang tinggi, itulah kenapa taktik ini langsung berjaya saat dipakai Guardiola.
Pemain dengan skill mumpuni seperti Messi, Xavi, Iniesta, Busquet, hingga Villa membuat Guardiola sukses membawakan taktik ini.
BACA JUGA:Perangkat Desa Bentuk Tim Bola Voli Ramaikan Turnamen
Namun seiring perubahan pada sepakbola, taktik ini tak lagi mendominasi sepakbola eropa.
Bahkan Barcelona yang berhasil menguasai sepakbola eropa pada era 2008-2012, mulai merubah filosofi bermain mereka.
Tak heran, Xavi yang pensiun, Iniesta yang merantau ke Jepang, dan Messi yang hengkang membuat Barcelona kehilangan 'cara' menggunakan taktik ini.
BACA JUGA:13 Tim Sepak Bola Berlaga di Liga 3 Sumatera Selatan
Namun dengan kembali nya Xavi ke Barcelona sebagai pelatih, akankah ia juga kembali membawa Tika-Taka sebagai filosofi Barcelona kembali?. (cw1)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: