Tiga Kampung di Pagaralam Terima Penghargaan Proklim

Tiga Kampung di Pagaralam Terima Penghargaan Proklim

PROKLIM : Kabid PKLH beserts staf memegang piagam penghargaan Poklim, Selasa (27/12). Foto : Reri Alfian/REL--

PAGARALAM, RAKYATEMPATLAWANG.COM – Karena masyarakatnya mendukung dalam melakukan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, tiga kampung di Kota Pagaralam menerima piagam Penghargaan Partisipasi Proklim.

Kampung iklim ini merupakan program Presiden RI Joko Widodo yang mencanangkan Indonesia ke depan mampu mengurangi dampak perubahan iklim secara berkesinambungan dengan melibatkan masyarakat.

“Tahun di 2022 ini, tiga wilayah kampung di Kota Pagaralam mendapat piagam pengahargaan Madya,” ucap Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Pagaralam, Dekky Aprizal melalui Kabid PKLH, Sari Kurniaty, Selasa (27/12/2022).

Dia menyebutkan, ketiga lokasi tersebut RW 05 Kelurahan Selibar, Kecamatan Pagaralam Utara. RW 1 Kelurahan Candi Jaya dan RW 2 Kelurahan Jokoh, Kecamatan Dempo Tengah.

“Penghargaan ini dari Kementrian LHK RI, dan piagamnya kita terima dari Dinas Kehutanan Provinsi Sumsel belum lama ini,” ucap dia.

Sari menyebutkan, jika kampung iklim adalah lokasi yang berada di wilayah administrasi  paling rendah setingkat rukun warga atau dusun. Dan paling tinggi setingkat kelurahan.

“Yang masyarakatnya telah melakukan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim secara berkesimbungan,” katanya.

Sebagaimana disampaikan Presiden Jokowi, pada kegiatan Climate Adaption Summit (CAS), bahwa seluruh potensi masyarakat harus digerakkan mengatasi perubahan iklim.  

Melibatkan masyarakat untuk mengendalikan perubahan iklim melalui program kampung iklim yang mencakup 20.000 desa di 202.

Untuk mengatasi perubahan iklim, proklim memiliki rencana aksi. Diantaranya, Aksi adaptasi meliputi pengendalian kekeringan, banjir dan longsor. Peningkatan ketahanan pangan. Serta pengendalian penyakit terkait iklim.

Aksi mitigasi yang memiliki sasaran terhadap pengelolaan sampah, atau limbah. Penggunaan energi baru, melakukan budidaya pertanian yang rendah emisi.

Contohnya penggunaan pupuk dan pestisida organik. Hingga mempertahankan tutupan vegetasi salahsathnya dengan penghijauan serta mengatasi Karhutla.

Tak kalah penting adaptasi kelembagaan yang berkaitan dengan kemasyarakatan serta dukungan kebijakan terkait pengendalian PI (Perubahan iklim).

“Banyak sekali manfaat Proklim bagi masyarakst. Tidak hanya lingkungan namun juga ekokomi dan sosialnya,” terang Sari sembari menambahkan, hingga saat ini sudah 5 lokasi ditetapkan sebagai kampung iklim yang mendapatkan penghargaan Madya Proklim. (rer)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: