Ini Penyebab Pasar Tebing Tinggi Sering Macet

Ini Penyebab Pasar Tebing Tinggi Sering Macet

MACET : Tampak wajah Kota Tebing Tinggi Empat Lawang yang sering macet akibat parkir dan bongkar muatan di bahu jalan. Foto : Padri/REL--

EMPAT LAWANG, RAKYATEMPATLAWANG.COM - Inilah wajah Kota Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang, tepatnya di Jalan Letda Abubakardin Kelurahan Pasar Tebing Tinggi, setiap menjelang tengah hari kemacetan tak dapat di hindari.

Penyebab kemacetan tidak lain adalah maraknya pengendara roda dua maupun roda empat yang memarkirkan kendaraannya sebarangan, serta bongkar muatan barang toko-toko di pinggiran jalan membuat jalan protokol menyempit dan semrawut.

Hal tersebut menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Empat Lawang untuk mengatasi parkir liar dan bongkar muatan di pagi hari menjelasng siang hari. 

Diketahui pemerintah telah mengeluarkan surat edaran tentang bongkar muatan yaitu dibawah pukul 08.00 WIB dan setelah pukul 16.00 WIB. 

Namun kenyataannya masih ada oknum-oknum pemilik toko yang melanggar aturan tesebut dengan tetap membongkar muatan barang pada jam yang telah dilarang.

"Kalau menjelang siang pasti macet, karena banyak kendaraan yang  parkir sembarangan dan bongkar muatan barang toko di jalan lintas pasar itu," ungkap Fir salah seorang warga Empat Lawang.

Sementara Candra warga Empat Lawang lainya mengungkapkan, selain kendaraan bongkar muatan dan parkir sembarangan, yang menjadi salah satu faktor penyebab kemacetan, ada juga Bentor (Ojek gandeng) yang sembarangan stop dan mencari penumpang di jalan lintas itu.

"Ojek gandeng itu juga salah satu penyebabnya, karena setahu saya mereka mencari penumpang di pasar itu melambatkan kendaraannya sehingga kendaraan yang di belakangnya itu menjadi terganggu dan macet," imbuhnya.

Oleh karena itu, selaku masyarakat Empat Lawang, untuk keindahan kota dan memperlancar akses lalulintas, ia berharap agar kiranya Pemerintahan Kabupaten Empat Lawang menindak tegas oknum-oknum yang melanggar ketentuan yang berlaku.

"Kalau saya sih berharapnya, pemerintah itu tegas dalam mengambil keputusan, jika bersalah ya tetap bersalah. Itu jugakan kepentingan masyarakat banyak," tuturnya. (pad)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: