Pemkot Pagaralam Lakukan Dua Pendekatan Cegah Stunting
TANDATANGAN : Walikota Pagaralam, Alpian Maskoni SH menandatangani komitmen Rembuk Stunting di Gedung Serbaguna Vila dan Hotel Gunung Gare, Kamis (1/9/2022). --
PAGARALAM, RAKYATEMPATLAWANG.COM – “Pencegahan stunting sangat penting dilakukan melalui dua pendekatan, yakni intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif,” kutipan ini dikatakan Walikota Pagaralam, Alpian Maskoni SH, ketika bertindak sebagai fasilitator dalam giat Rembuk Stunting, berlangsung di Gedung Serbaguna Vila dan Hotel Gunung Gare, kemarin.
Dua pendekatan pencegahan stunting tersebut, kata Alpian, Intervensi gizi spesifik merupakan intervensi yang ditujukan kepada anak dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dan berkontribusi pada 30% penurunan stunting.
“Namun kendala atau masalahnya intervensi penurunan stunting ini, pertama belum optimalnya integrasi program kegiatan dalam pencegahan dan penanganan stunting," sampai Alpian.
Alpian menyebut, rekomendasi mengatasi permasalahan tersebut adalah intervensi terintegrasi di desa lokus stunting, monitoring dan evaluasi pelaksanaan konvergensi stunting.
Selain itu, kendala lainnya yang sering dihadapi sebut Alpian lagi, masih kurangnya pengetahuan dan kesadaran kelompok sasaran tentang pentingnya pencegahan dan penanganan stunting, dengan rekomendasi penyelesaian ialah intensifikasi penyuluhan dan edukasi kepada kelompok sasaran mengenai pencegahan dan penanganan stunting.
Kemudian masih kurangnya kampanye perubahan perilaku dan komunikasi antar pribadi, sambung pria yang akrab disapa 'Kak Pian' tersebut, kerapkali pula masih menjadi masalah dalam intervensi penurunan stunting.
“Untuk solusi itu rekomendasi kita dengan pemanfaatan media sosial, sosialisasi dan implementasi pedoman komunikasi antar pribadi, dengan memaksimalkan peran Kecamatan, Kelurahan dan PKK, dalam kampanye perubahan perilaku,” bebernya.
Lebih jauh, Alpian mengatakan, rembuk stunting merupakan suatu langkah penting yang harus dilakukan Pemkot Pagaralam untuk memastikan pelaksanaan rencana kegiatan intervensi pencegahan dan penurunan stunting dilakukan secara bersama-sama antara OPD penanggungjawab layanan dengan sektor/lembaga non-pemerintah dan masyarakat.
“Saya berharap rembuk stunting ini dapat menghilangkan persepsi kita tentang stunting adalah masalah gizi yang menjadi urusan sektor kesehatan saja, akan tetapi intervensi sensitif sektor non kesehatan juga berperan besar dalam rangka mendukung intervensi spesifik dari sektor kesehatan,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: