Cetak Rekor, PTBA Catat Laba Bersih Rp8 Triliun

Cetak Rekor, PTBA Catat Laba Bersih Rp8 Triliun

PT Bukit Asam Tbk PTBA anggota dari holding BUMN Pertambangan MIND ID mencetak sejarah dengan membukukan laba bersih tertinggi sepanjang Perseroan beroperasi Perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp7 91 triliun naik signifikan sebesar 231 ri capaian tahun 2020 sebesar Rp2 39 triliun dengan pendapatan usaha mencapai Rp 29 26 triliun atau naik sebesar 69 ri tahun sebelumnya sebesar Rp17 33 triliun Seiring dengan pencapaian tersebut Perseroan mencatat kenaikan total aset sekitar 50 ri Rp24 06 triliun per 31 Desember 2020 menjadi Rp36 12 triliun per 31 Desember 2021 Pencapaian gemilang yang diraih Perseroan didukung oleh kinerja operasional yang solid di sepanjang tahun 2021 seiring dengan pemulihan ekonomi global maupun nasional yang mendorong naiknya permintaan atas batu bara Momentum kenaikan harga komoditas batu bara global yang cukup signifikan juga turut mendorong pencapaian ini Hingga 31 Desember 2021 harga batu bara menunjukkan penguatan dibandingkan tahun sebelumnya dengan rata rata harga batu bara indeks
Newcastle
sebesar US 137 28 per ton dan indeks harga batu bara
thermal
Indonesia Indonesian Coal Index ICI dengan rata rata US 95 05 per ton
Di sisi lain berbagai strategi efisiensi berkelanjutan pun diterapkan melalui implementasi operasional perusahaan yang optimal dengan mengedepankan
costleadership
di setiap lini perusahaan Produksi dan Penjualan 2021 Pada tahun 2021 produksi batu bara Perseroan mengalami kenaikan 21 ri tahun sebelumnya atau menjadi 30 04 juta ton Volume angkutan batu bara juga mengalami kenaikan menjadi 25 42 juta ton atau naik 7 ri tahun 2020 Kenaikan produksi dan volume angkutan batu bara ini diikuti pula dengan kenaikan volume penjualan batu bara Sepanjang 2021 Perseroan berhasil menjual batu bara sebesar 28 37 juta ton atau naik 9 ri tahun sebelumnya dengan rasio penjualan domestik 57 n ekspor 43 Kenaikan penjualan tidak terlepas dari strategi manajemen dalam mengoptimalkan peluang pasar ekspor ke beberapa negara seperti China Taiwan Filipina India Jepang dan Vietnam Target Perseroan 2022 Perseroan menargetkan produksi batu bara menjadi 36 41 juta ton untuk tahun 2022 atau naik 21 ri realisasi tahun sebelumnya sebesar 30 04 juta ton Target angkutan pada 2022 juga ditingkatkan menjadi 31 50 juta ton atau naik 24 ri realisasi angkutan tahun 2021 sebesar 25 42 juta ton Sedangkan untuk volume penjualan batu bara 2022 Perseroan menargetkan peningkatan menjadi 37 10 juta ton atau naik 31 ri realisasi penjualan batu bara tahun 2021 sebesar 28 37 juta ton Progres Proyek Pengembangan Gasifikasi Batu BaraTerbitnya Perpres 109 tahun 2020 yang ditandatangani pada 17 November 2020 oleh Presiden Joko Widodo menjadikan 2 dua proyek PTBA masuk menjadi PSN Proyek Strategis Nasional di antaranya Hilirisasi Gasifikasi Batu Bara di Tanjung Enim dan Kawasan Industri Bukit Asam Coal Based Industrial Estate BACBIE Tanjung Enim PTBA Pertamina dan Air Products amp Chemicals Inc APCI telah menggelar
groundbreaking
proyek hilirisasi batu bara menjadi dimetil eter DME pada 24 Januari 2022 di Kawasan Industri Tanjung Enim Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan Kegiatan ini dihadiri dan diresmikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo Proyek Strategis Nasional ini akan dilakukan di Tanjung Enim selama 20 tahun dengan mendatangkan investasi asing dari APCI sebesar USD 2 3 miliar atau setara Rp 32 9 triliun Dengan utilisasi 6 juta ton batu bara per tahun proyek ini dapat menghasilkan 1 4 juta DME per tahun untuk mengurangi impor LPG lebih dari 1 juta ton per tahun PLTU Mulut Tambang Sumsel 8PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 berkapasitas 2x620 MW merupakan proyek strategis PTBA dengan nilai mencapai US 1 68 miliar PLTU ini merupakan bagian dari proyek 35 ribu MW dan dibangun oleh PTBA melalui PT Huadian Bukit Asam Power PT HBAP sebagai
Independent Power Producer
IPP PT HBAP merupakan konsorsium antara PTBA dengan China Huadian Hongkong Company Ltd Progres pembangunan proyek PLTU yang nantinya membutuhkan 5 4 juta ton batu bara per tahun ini telah mencapai penyelesaian konstruksi sebesar 95 Pembangkit listrik ini diharapkan bisa beroperasi penuh secara komersial pada tahun 2022 ini PLTU Sumsel 8 memanfaatkan teknologi PLTU ramah lingkungan
supercritical PLTU juga menerapkan teknolgi
flue gas desulfurization
FGD yang berfungsi meminimalisasi sulfur dioksida SO2 dari emisi gas buang PLTU Pengembangan PLTSEkspansi bisnis perusahaan ke sektor energi baru dan terbarukan juga terus bergulir Salah satu wujud pengembangannya yakni PLTS di Bandara Soekarno Hatta bekerja sama dengan PT Angkasa Pura II Persero PLTS tersebut terdiri dari 720 solar panel system dengan photovoltaics berkapasitas maksimal 241
kilowatt peak
kWp dan terpasang di Gedung Airport Operation Control Center AOCC PLTS beroperasi penuh pada 1 Oktober 2020 Perseroan saat ini juga akan mengembangan PLTS di area lahan pasca tambang Perseroan yakni PLTS di Tanjung Enim dengan kapasitas sampai dengan 200 MW dan total area 224 Ha PLTS di Ombilin dengan kapasitas sampai dengan 200 MW dan total area 201 Ha PLTS di Bantuas Kalimantan Timur Selain itu PTBA bersama PT Jasa Marga Persero Tbk juga tengah melakukan penjajakan potensi kerja sama pengembangan pembangkit listrik tenaga surya PLTS di jalan tol Jasa Marga Group yang ditandai dengan penandatangan Nota Kesepahaman Memorandum of Understanding MoU pada 2 Februari 2022 Salah satu wujud implementasi dari penandatanganan MoU tersebut yakni
groundbreaking
PLTS di Jalan Tol Bali Mandara pada 5 Maret 2022 Memiliki kapasitas 400 kilowatt peak kWp pembangunan PLTS yang akan dibangun melalui anak perusahaan PTBA PT Bukit Energi Investama ini menjadi wujud konkret komitmen perusahaan untuk mengurangi emisi karbon global sekaligus dukungan terhadap presidensi G20 Indonesia yang akan dilaksanakan di Bali pada November 2022 mendatang Pengembangan Kendaraan Operasional Tambang Berbasis Listrik PTBA bekerja sama dengan PT Industri Kereta Api Persero melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman untuk mengembangkan kendaraan tambang operasional tambang berbasis listrik pada 7 Desember 2021 Kerja sama ini merupakan bentuk sinergi BUMN dalam mendukung pemerintah untuk mencapai target
Net Zero Emission
pada tahun 2060 Sinergi ini juga salah satu langkah konkret PTBA mewujudkan komitmen perusahaan dalam dekarbonisasi sesuai dengan visi PTBA untuk menjadi perusahaan energi dan kimia kelas dunia yang peduli lingkungan Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Uap di Kawasan Ekonomi Khusus PTBA bekerja sama dengan PT Bintan Alumina Indonesia BAI melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman dalam rangka penjajakan potensi mengembangkan proyek pembangkit listrik tenaga uap di Kawasan Ekonomi Khusus KEK Galang Batang di Bintan Kepulauan Riau pada 21 Desember 2021 Upaya penjajakan ini sekaligus membuka peluang bagi PTBA mendukung pasokan batu bara untuk pabrik smelter maupun potensi pengembangan lainnya Proyek Angkutan Batu BaraPTBA bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia Persero mengembangkan proyek angkutan batu bara jalur kereta api dengan kapasitas 72 juta ton tahun pada tahun 2026 yang terdiri dari Pengembangan jalur baru Tanjung Enim Arah Utara Pengembangan angkutan batu bara relasi Tanjung Enim Kramasan dengan kapasitas 20 juta ton tahun yang dibangun oleh PT KAI Dermaga dan PTBA Train Loading System beserta CHF Coal Handling Facility direncanakan akan beroperasi pada triwulan IV 2024 Di samping itu juga dikembangkan angkutan batu bara ke Dermaga Perajen dengan kapasitas angkut 20 juta ton tahun dan direncanakan akan beroperasi pada Q3 2026 dimana fasilitas nantinya akan dipergunakan untuk mendukung Kerja Sama Sinergi BUMN Rantai Pasokan Batu Bara untuk Meningkatkan Ketahanan Kelistrikan Nasional Penandatanganan
Head of Agreement
telah dilakukan oleh PTBA KAI dan PLN pada 16 Februari 2022 Pengembangan fasilitas eksisting Tanjung Enim Arah Utara Dermaga Kertapati pengembangan kapasitas jalur eksisting menjadi 5 juta ton per tahun telah berhasil dioperasikan sejak Triwulan5 4 juta ton batu bara per tahun ini telah mencapai penyelesaian konstruksi sebesar 95 Pembangkit listrik ini diharapkan bisa beroperasi penuh secara komersial pada tahun 2022 ini Sumsel 8 memanfaatkan teknologi PLTU ramah lingkungan supercritical PLTU juga menerapkan teknolgi flue gas desulfurization FGD yang berfungsi meminimalisasi sulfur dioksida SO2 dari emisi gas buang PLTU Pengembangan PLTSEkspansi bisnis perusahaan ke sektor energi baru dan terbarukan juga terus bergulir Salah satu wujud pengembangannya yakni PLTS di Bandara Soekarno Hatta bekerja sama dengan PT Angkasa Pura II Persero PLTS tersebut terdiri dari 720 solar panel system dengan photovoltaics berkapasitas maksimal 241 kilowatt peak kWp dan terpasang di Gedung Airport Operation Control Center AOCC PLTS beroperasi penuh pada 1 Oktober 2020 Perseroan saat ini juga akan mengembangan PLTS di area lahan pasca tambang Perseroan yakni PLTS di Tanjung Enim dengan kapasitas sampai dengan 200 MW dan total area 224 Ha PLTS di Ombilin dengan kapasitas sampai dengan 200 MW dan total area 201 Ha PLTS di Bantuas Kalimantan Timur Selain itu PTBA bersama PT Jasa Marga Persero Tbk juga tengah melakukan penjajakan potensi kerja sama pengembangan pembangkit listrik tenaga surya PLTS di jalan tol Jasa Marga Group yang ditandai dengan penandatangan Nota Kesepahaman Memorandum of Understanding MoU pada 2 Februari 2022 Salah satu wujud implementasi dari penandatanganan MoU tersebut yakni groundbreaking PLTS di Jalan Tol Bali Mandara pada 5 Maret 2022 Memiliki kapasitas 400 kilowatt peak kWp pembangunan PLTS yang akan dibangun melalui anak perusahaan PTBA PT Bukit Energi Investama ini menjadi wujud konkret komitmen perusahaan untuk mengurangi emisi karbon global sekaligus dukungan terhadap presidensi G20 Indonesia yang akan dilaksanakan di Bali pada November 2022 mendatang Pengembangan Kendaraan Operasional Tambang Berbasis ListrikPTBA bekerja sama dengan PT Industri Kereta Api Persero melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman untuk mengembangkan kendaraan tambang operasional tambang berbasis listrik pada 7 Desember 2021 Kerja sama ini merupakan bentuk sinergi BUMN dalam mendukung pemerintah untuk mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060 Sinergi ini juga salah satu langkah konkret PTBA mewujudkan komitmen perusahaan dalam dekarbonisasi sesuai dengan visi PTBA untuk menjadi perusahaan energi dan kimia kelas dunia yang peduli lingkungan Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Uap di Kawasan Ekonomi KhususPTBA bekerja sama dengan PT Bintan Alumina Indonesia BAI melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman dalam rangka penjajakan potensi mengembangkan proyek pembangkit listrik tenaga uap di Kawasan Ekonomi Khusus KEK Galang Batang di Bintan Kepulauan Riau pada 21 Desember 2021 Upaya penjajakan ini sekaligus membuka peluang bagi PTBA mendukung pasokan batu bara untuk pabrik smelter maupun potensi pengembangan lainnya Proyek Angkutan Batu BaraPTBA bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia Persero mengembangkan proyek angkutan batu bara jalur kereta api dengan kapasitas 72 juta ton tahun pada tahun 2026 yang terdiri dari Pengembangan jalur baru Tanjung Enim Arah UtaraPengembangan angkutan batu bara relasi Tanjung Enim Kramasan dengan kapasitas 20 juta ton tahun yang dibangun oleh PT KAI Dermaga dan PTBA Train Loading System beserta CHF Coal Handling Facility direncanakan akan beroperasi pada triwulan IV 2024 Di samping itu juga dikembangkan angkutan batu bara ke Dermaga Perajen dengan kapasitas angkut 20 juta ton tahun dan direncanakan akan beroperasi pada Q3 2026 dimana fasilitas nantinya akan dipergunakan untuk mendukung Kerja Sama Sinergi BUMN Rantai Pasokan Batu Bara untuk Meningkatkan Ketahanan Kelistrikan Nasional Penandatanganan Head of Agreement telah dilakukan oleh PTBA KAI dan PLN pada 16 Februari 2022 Pengembangan fasilitas eksistingTanjung Enim Arah Utara Dermaga Kertapati pengembangan kapasitas jalur eksisting menjadi 5 juta ton per tahun telah berhasil dioperasikan sejak TriwulanSumsel 8 memanfaatkan teknologi PLTU ramah lingkungan supercritical PLTU juga menerapkan teknolgi flue gas desulfurization FGD yang berfungsi meminimalisasi sulfur dioksida SO2 dari emisi gas buang PLTU Pengembangan PLTSEkspansi bisnis perusahaan ke sektor energi baru dan terbarukan juga terus bergulir Salah satu wujud pengembangannya yakni PLTS di Bandara Soekarno Hatta bekerja sama dengan PT Angkasa Pura II Persero PLTS tersebut terdiri dari 720 solar panel system dengan photovoltaics berkapasitas maksimal 241 kilowatt peak kWp dan terpasang di Gedung Airport Operation Control Center AOCC PLTS beroperasi penuh pada 1 Oktober 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: