RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID — Sebanyak empat guru produktif dari kompetensi keahlian Teknik Sepeda Motor (TSM) dan Teknik Kendaraan Ringan (TKR) telah menuntaskan program magang industri di dunia usaha dan dunia industri (DUDI).
Kegiatan ini dilaksanakan di Astra Honda Motor Palembang dan Mitsubishi Lautan Berlian Soekarno Hatta Palembang sebagai bagian dari upaya peningkatan kompetensi guru sekaligus penyelarasan pembelajaran dengan kebutuhan industri otomotif terkini.
Dua guru produktif TSM mengikuti magang di Astra Honda Motor Palembang, sementara dua guru produktif TKR melaksanakan magang industri di Mitsubishi Lautan Berlian Soekarno Hatta Palembang.
Program magang berlangsung selama beberapa waktu dengan fokus pada penguatan keterampilan teknis, pemahaman standar operasional prosedur (SOP) bengkel resmi, penerapan budaya kerja industri, serta implementasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
BACA JUGA:4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Termurah 2025, Nyaman untuk Nonton dan Gaming Ringan
Selama kegiatan magang, para guru terlibat langsung dalam berbagai aktivitas bengkel, mulai dari servis dan perawatan kendaraan, diagnosis kerusakan menggunakan peralatan modern, hingga penerapan manajemen bengkel berbasis industri.
Selain itu, peserta magang juga memperoleh pembaruan mengenai perkembangan teknologi otomotif, baik pada sepeda motor maupun kendaraan ringan roda empat.
Kepala program keahlian menyampaikan bahwa magang industri bagi guru produktif memiliki peran strategis dalam meningkatkan profesionalisme pendidik.
Dengan pengalaman langsung di industri, guru diharapkan mampu mentransfer pengetahuan dan keterampilan yang relevan kepada peserta didik, sehingga lulusan memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
BACA JUGA:Jaga Keamanan Natal dan Tahun Baru, Polres Empat Lawang Dirikan 3 Pos Strategis
BACA JUGA:Update Harga Infinix Terbaru Akhir 2025, Lengkap dari Entry-Level hingga Flagship Gaming
Pihak Astra Honda Motor Palembang dan Mitsubishi Lautan Berlian Soekarno Hatta Palembang menyambut baik pelaksanaan program ini dan berharap kerja sama antara sekolah dan industri dapat terus berlanjut.
Sinergi tersebut dinilai sejalan dengan penguatan program link and match antara pendidikan vokasi dan dunia industri.
Dengan selesainya program magang industri ini, keempat guru produktif siap mengimplementasikan hasil magang ke dalam proses pembelajaran di sekolah, baik melalui penyempurnaan materi ajar, penguatan praktik bengkel, maupun penerapan budaya kerja industri, guna meningkatkan kualitas pendidikan vokasi khususnya di bidang otomotif.