Bupati juga memaparkan visi pembangunan Kabupaten Empat Lawang melalui konsep MADANI (Maju, Aman, Damai, Agamis, Nasionalis, dan Indah).
BACA JUGA:Gaji Tunggal ASN Berlaku Tahun Depan? Begini Penjelasan Menteri PANRB Rini Widyantini
BACA JUGA:Calon Jemaah Haji Gugat Aturan Kuota ke MK, Nilai Pasal 13 UU Haji Timbulkan Ketidakpastian
Menurutnya, kontribusi gagasan dari mahasiswa, khususnya yang menimba ilmu di luar daerah, sangat dibutuhkan untuk memperkuat arah pembangunan daerah dalam lima tahun ke depan.
Sesi tanya jawab berlangsung dinamis. Mahasiswa menyoroti berbagai persoalan, mulai dari prioritas pembangunan daerah, langkah konkret realisasi visi-misi kepala daerah, hingga kebijakan pendidikan dan beasiswa bagi mahasiswa Empat Lawang di Yogyakarta.
Isu agraria juga menjadi perhatian, terutama terkait perusahaan yang belum menurunkan status Hak Guna Usaha (HGU).
Menanggapi hal tersebut, Bupati menegaskan sikap tegas pemerintah daerah untuk mencabut izin usaha apabila terbukti tidak mematuhi ketentuan yang berlaku.
BACA JUGA:BREAKING NEWS! Satreskrim Polres Empat Lawang Berhasil Bongkar Pembunuhan Berencana di Lorong Pompa
BACA JUGA:Deretan HP Layar Curve 2025: Desain Premium Harga Terjangkau Mulai Rp 2 Jutaan
Selain itu, Bupati mendorong mahasiswa agar tidak hanya berorientasi menjadi aparatur sipil negara (ASN).
Ia menekankan pentingnya penguatan kapasitas diri, integritas, serta peran strategis mahasiswa dalam berbagai sektor pembangunan, baik di pemerintahan, dunia usaha, maupun masyarakat sipil.
Menutup diskusi, pengurus IKPM Sumatera Selatan Komisariat Saling Keruani Sangi Kerawati Empat Lawang menyampaikan sejumlah aspirasi, di antaranya penguatan agenda kelembagaan IKPM, realisasi program mudik gratis bagi mahasiswa kurang mampu, serta kebutuhan fasilitas asrama atau sekretariat khusus bagi mahasiswi.
Diskusi publik ini menegaskan peran mahasiswa sebagai mitra kritis pemerintah daerah sekaligus elemen penting dalam mendorong pembangunan Kabupaten Empat Lawang yang partisipatif dan berkelanjutan.