Walikota Prabumulih Klarifikasi Isu Pencopotan Kepsek SMPN 1:

Rabu 17-09-2025,16:56 WIB
Reporter : Andika
Editor : Andika

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID – Isu pencopotan Kepala SMP Negeri 1 Prabumulih, Roni Ardiansyah SPd MSi, yang ramai beredar di media sosial akhirnya mendapat klarifikasi langsung dari Walikota Prabumulih, H Arlan.

Dalam konferensi pers yang digelar pada Selasa (16/9/2025), Arlan menegaskan kabar tersebut tidak benar alias hoax.

Didampingi Wakil Walikota Franky Nasril SKom MSi, Sekda H Elman ST MM, dan sejumlah pejabat lainnya, Arlan menyampaikan permohonan maaf kepada Roni Ardiansyah serta masyarakat Kota Prabumulih.

“Saya selaku Walikota Prabumulih menyampaikan permohonan maaf kepada Pak Roni dan seluruh masyarakat Kota Prabumulih,” tegas Arlan.

BACA JUGA: Bandar Narkoba di Musi Rawas Kabur Saat Digerebek, Istri Ditangkap Polisi

BACA JUGA: Wabup Arifa'i Pimpin Rakor Pengendalian Program Inflasi dan Evaluasi 3 Juta Rumah di Empat Lawang

Arlan menjelaskan bahwa dirinya hanya memberikan teguran atas kasus yang disebutkan di sekolah tersebut, yang sempat membuat siswa merasa tidak nyaman.

Ia memastikan bahwa guru yang bermasalah sudah dipindahkan, sementara Roni tetap menjabat sebagai Kepala SMPN 1 Prabumulih.

"Itu berita hoax. Saya belum memindahkan Pak Roni, hanya menegur karena ada kasus di sekolah itu yang membuat anak-anak tidak betah. Guru yang bermasalah sudah kita pindahkan," jelasnya.

Selain klarifikasi soal jabatan kepala sekolah, Arlan juga membantah isu yang menyeret nama anaknya.

Beredar kabar bahwa anak Walikota membawa mobil ke sekolah, namun ia menegaskan hal tersebut tidak benar.

BACA JUGA: Mobil Pickup Terbakar di Desa Margo Bakti, Kerugian Capai Rp45 Juta

BACA JUGA: Upaya Penyelundupan Handphone Dibungkus Tisu Berhasil Digagalkan Petugas Lapas Cipinang

"Itu tidak benar. Anak saya selalu diantar, bukan membawa mobil sendiri. Jika hal ini dianggap kesalahan, saya minta maaf kepada Pak Roni dan masyarakat," tambahnya.

Dengan klarifikasi ini, Arlan berharap masyarakat tidak lagi termakan informasi palsu yang dapat memicu kesalahpahaman.

Kategori :