RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID – Sepanjang tahun 2025, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Empat Lawang mencatat 14 kasus demam berdarah dengue (DBD).
Meningkatnya risiko penularan penyakit ini membuat Dinkes kembali mengimbau masyarakat untuk aktif melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
“Penanggulangan demam berdarah yang paling efektif adalah dengan memberantas sarang nyamuk. Tempat berkembang biaknya nyamuk harus dibersihkan secara rutin,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Empat Lawang, Kiki Nurhayati, Kamis (31/7/2025).
Menurutnya, pemberantasan jentik nyamuk harus menjadi prioritas utama pencegahan DBD. Pengasapan (fogging) dinilai tidak cukup efektif jika jentik nyamuk tidak ikut diberantas.
BACA JUGA:Lapas Empat Lawang Gelar Pengajian dan Pembelajaran Sholat Bersama Kemenag
BACA JUGA:Ribuan Guru Dibutuhkan, Sekolah Rakyat Jadi Strategi Putus Rantai Kemiskinan
“Jika hanya mengandalkan fogging, siklus penularan tetap berlanjut karena jentik akan terus tumbuh menjadi nyamuk dewasa,” jelas Kiki.
Ia menegaskan, fogging sebaiknya menjadi opsi terakhir.
Selain hanya membunuh nyamuk dewasa, penggunaan bahan kimia dalam fogging juga berisiko terhadap kesehatan, terutama jika dilakukan tanpa prosedur standar operasional (SOP).
“Fogging berlebihan bisa membuat nyamuk resistan terhadap insektisida. Kalau tidak sesuai SOP, saat kita fogging ulang, nyamuknya bisa tidak mempan lagi,” tambahnya.
Sebagai langkah pencegahan, Dinkes mendorong masyarakat menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta aktif menjalankan gerakan 3M:
menguras, menutup, dan mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk Aedes aegypti.