RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID – Wakil Bupati Lahat, Widia Ningsih SH MH, menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Lahat berkomitmen penuh dalam menangani dua permasalahan utama yang masih membayangi daerahnya, yakni kemiskinan dan stunting.
Sebagai Ketua Percepatan Pemberantasan Kemiskinan Ekstrem Kabupaten Lahat, Widia mengungkapkan bahwa kemiskinan di Lahat masih berada pada angka 14,14%, menjadikannya tertinggi kedua di Provinsi Sumatera Selatan.
Kondisi ini menurutnya tidak bisa dibiarkan berlarut dan harus ditangani dengan strategi yang akurat dan terkoordinasi.
“Pendataan yang akurat adalah kunci utama. Kita harus memastikan bahwa program DTKS dan DTSEN benar-benar berjalan optimal,” tegas Widia.
BACA JUGA:Pemkab Empat Lawang Siapkan Reshuffle, Bupati Joncik Beri Peringatan Tegas untuk ASN
BACA JUGA:UMKM Rempah Lokal Makin Mendunia, Labuna Bukukan Prestasi Bersama BRI
Ia menyoroti pentingnya data yang valid untuk memastikan bantuan sosial seperti pangan, pendidikan, dan kesehatan tepat sasaran.
Validasi data berkala serta peran aktif dari pemerintahan desa hingga kabupaten dinilai sangat vital untuk efektivitas program.
Selain kemiskinan, stunting juga menjadi fokus serius Pemkab Lahat.
Widia mengakui adanya penurunan angka stunting, namun tetap waspada terhadap laporan peningkatan kasus baru.
Ia menegaskan bahwa stunting bukan hanya menghambat pertumbuhan fisik anak, tetapi juga menurunkan kecerdasan dan produktivitas mereka di masa depan.
“Jangan sampai stunting ini dibiarkan. Kalau bisa, harus tuntas dari Lahat,” ujar Widia.
BACA JUGA:Diduga Hendak Edarkan Sabu, Pria Asal Lumpatan II Ditangkap di Babat Toman
BACA JUGA:Pemkab Empat Lawang Siapkan Reshuffle, Bupati Joncik Beri Peringatan Tegas untuk ASN
Untuk mengatasi stunting, ia menyerukan kolaborasi lintas sektor, mulai dari Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Pertanian, PKK, hingga peran aktif kader posyandu.