Malam Satu Suro di Daerah Lain Menyimpan Arti Baru, Ini Pergeseran Sakral yang Terjadi!

Jumat 20-06-2025,11:45 WIB
Reporter : Andika
Editor : Andika

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Malam Satu Suro yang dikenal sebagai malam pertama di bulan Suro dalam kalender Jawa, merupakan salah satu momen paling sakral dalam budaya Jawa.

Malam ini diyakini memiliki kekuatan spiritual yang tinggi, penuh nuansa mistis, simbolis, dan kontemplatif.

Di masa lampau, perayaan ini menjadi waktu bagi masyarakat Jawa untuk melakukan tirakat, tapa bisu, hingga ritual jamasan atau pembersihan benda pusaka.

Namun, seiring perjalanan waktu, makna dan cara masyarakat memaknai Malam Satu Suro mulai mengalami pergeseran, terutama di luar wilayah Jawa.

Tradisi yang dulunya sangat kental dengan unsur spiritual kini mulai bercampur dengan budaya populer, bahkan identik dengan hal-hal berbau mistis dan horor.

BACA JUGA:Lurah Watervang Gencar Cegah Penyalahgunaan Narkoba dengan Program IBM, Fokus ke Remaja

BACA JUGA:Kengerian Virus Zombie Kembali! Film 28 Tahun Kemudian Tayang di Bioskop Indonesia

Pergeseran Makna Satu Suro di Era Modern

1. Asosiasi dengan Hal Mistis dan Horor

Film-film horor Indonesia era 1980-an hingga 2000-an kerap menjadikan "Satu Suro" sebagai latar cerita yang menyeramkan.

Hal ini menciptakan persepsi bahwa malam ini lebih identik dengan suasana menakutkan dibandingkan makna spiritual atau kontemplatif.

2. Perayaan Modern oleh Komunitas Spiritual Baru

Beberapa komunitas spiritual kontemporer memanfaatkan momentum Malam Satu Suro untuk kegiatan seperti meditasi massal, refleksi energi, hingga pertemuan spiritual.

Tradisi leluhur bercampur dengan tren kepercayaan baru, menciptakan bentuk akulturasi budaya yang menarik.

BACA JUGA:Misteri Perubahan Nama Prasasti Makam Sabo Kingking, Publik Palembang Heboh

Kategori :