RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID — Gubernur Sumatera Selatan, H. Herman Deru, memberikan peringatan tegas kepada Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (ASITA) Sumsel agar tidak terjebak dalam zona nyaman setelah pelantikan pengurus baru periode 2025–2030.
Hal ini disampaikannya dalam acara pelantikan yang berlangsung di Hotel Boston Palembang, Rabu (21/5).
Dalam arahannya, Herman Deru menekankan bahwa ASITA tidak bisa bekerja secara “auto pilot” di tengah tantangan pariwisata yang semakin kompleks.
Ia menyebutkan bahwa keindahan alam saja tidak cukup untuk menarik minat wisatawan ke Sumsel.
“Kita tidak bisa berharap keindahan alam saja, Sumsel berbeda dengan Bali. Kita harus bangun minat wisatawan dengan alternatif seperti Sumsel Health Tourism,” tegas Deru.
BACA JUGA:Operasi Sikat I Musi 2025: Polda Sumsel Ungkap 690 Kasus Premanisme dan 506 Kasus 3C
BACA JUGA:Muba Komit Bentuk Posbankum dan Kadarkum di Seluruh Desa dan Kelurahan
Ia juga mengingatkan agar ASITA tidak mengalami “star syndrome” usai pelantikan dan menuntut organisasi ini untuk terus kreatif serta adaptif terhadap perkembangan industri pariwisata global.
Pelantikan dengan tema “Sinergitas Membangun Pariwisata Sumsel Berdaya Saing Global” ini menandai dimulainya kepemimpinan baru di tubuh ASITA Sumsel.
Ketua terpilih, Feby Yoland Effendy, menyampaikan komitmennya untuk mengangkat Sumsel sebagai destinasi wisata kelas dunia melalui kolaborasi lintas sektor.
“Kuncinya adalah kolaborasi antara pemerintah, akademisi, pelaku industri, media, dan masyarakat,” ujar Feby.
Ketua Umum Kadin Sumsel, H. Affandi Udji, turut memberikan apresiasi atas kiprah ASITA selama ini dan berharap pengurus baru mampu menghadirkan terobosan segar dalam menghadapi tantangan pariwisata global.
BACA JUGA:Kepala Kantor Pertanahan Empat Lawang Hadiri Rapat Percepatan Sertifikasi Aset Tanah P4T
Sumatera Selatan memiliki potensi besar dalam sektor pariwisata, namun dinilai masih perlu pengembangan pada jenis-jenis wisata inovatif seperti wisata edukatif dan wisata kesehatan (health tourism).