RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID – Masyarakat Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, tengah dihadapkan pada kelangkaan dan kenaikan harga gas elpiji 3 kg yang meresahkan.
Harga gas subsidi yang dikenal sebagai gas melon ini mengalami lonjakan harga signifikan dalam beberapa minggu terakhir di sejumlah wilayah.
Di tingkat pengecer, harga gas melon kini mencapai Rp 30.000 per tabung, naik dari harga sebelumnya Rp 25.000. Keluhan serupa disampaikan warga Desa Tanjung Aur, Kecamatan Kikim Tengah.
Menurut Fajril Alhuma, salah satu warga setempat, harga gas elpiji di wilayahnya bahkan telah menembus Rp 40.000 per tabung di warung-warung.
BACA JUGA:Bank Mandiri Taspen Rayakan HUT ke-10, Pj Gubernur Sumsel Apresiasi Kontribusi Ekonomi
BACA JUGA:Warga Tanjung Makmur Bersama Lurah Gotong Royong Bersihkan Sampah di Sungai Musi
“Setiap mau beli ke agen, dibilang habis, padahal gas baru masuk,” ungkap Fajril.
Sri (47), warga lainnya, mengungkapkan kesulitan mendapatkan gas meski harganya sudah naik.
“Padahal harga gas sudah naik, tapi susah juga mencarinya. Saya sudah keliling ke warung-warung,” keluhnya.
Kelangkaan ini juga dikonfirmasi oleh Rahmat (35), seorang agen gas di wilayah tersebut.
Menurutnya, harga gas di pangkalan saat ini naik menjadi Rp 22.000 hingga Rp 23.000 per tabung dari harga sebelumnya Rp 16.000.
“Gas juga langka. Ini saja warga antre nunggu mobil pembawa gas. Penyebabnya belum bisa dipastikan, kemungkinan karena menjelang Ramadan,” kata Rahmat.
BACA JUGA:Layanan Dukcapil Libur Sementara 25-29 Januari 2025
BACA JUGA:Pencuri Sawit di Musi Rawas Ditangkap Berkat CCTV, Dua Rekannya Melarikan Diri
Rahmat menambahkan bahwa pembelian gas di pangkalan hanya bisa dilakukan dua minggu sekali, sedangkan kebutuhan masyarakat akan gas tidak bisa dijadwalkan.