"Kerusakannya parah, bahkan kita bisa melihat dasar sungai dari lubang yang ada di jembatan. Tingginya sekitar 7 meter dari permukaan air," terang Iskandar.
Untuk sementara waktu, jembatan ini hanya bisa dilalui kendaraan roda dua. Pengendara mobil harus memutar lewat jalur alternatif yang tidak jauh dari lokasi.
Warga bahkan memasang patok darurat berupa kursi plastik sebagai penanda agar pengguna jalan lebih berhati-hati, terutama di malam hari.
Namun, peringatan tersebut tidak cukup mencegah insiden.
BACA JUGA:Bocor Rp 490 Miliar! Keuangan Daerah Sumsel Jadi Sorotan, DPR Minta BPK dan BPKP Perketat Supervisi
"Ban mobil tetap masuk ke lubang, mungkin pengemudinya kurang waspada," keluh Iskandar.
Tanggung Jawab Pemprov Sumsel
Ruslan, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Ogan Ilir, menegaskan bahwa perbaikan jembatan merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.
"Jembatan itu masuk trase jalan provinsi," jelasnya saat dihubungi secara terpisah.
Hingga kini, belum ada keterangan resmi mengenai jadwal perbaikan.
Warga berharap pemerintah segera bertindak sebelum insiden yang lebih fatal terjadi. **