RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Penelitian terbaru dari Universitas St Andrews menunjukkan bahwa tes darah untuk mendeteksi kanker paru pada individu berisiko tinggi dapat mengurangi angka kematian secara signifikan.
Tes yang menggunakan biomarker autoantibodi ini menunjukkan kemampuan luar biasa dalam mendeteksi kanker lebih awal, sebelum gejala muncul.
Hasilnya? Penurunan kematian hingga 40% dalam lima tahun.
Lung cancer atau kanker paru sering kali baru terdeteksi ketika gejala sudah terlihat, yang berarti penyakit ini sudah berada pada stadium lanjut dan sulit diobati.
BACA JUGA:Ramai Didatangi oleh Kades-kades, Kepala Kejari Empat Lawang Masih Bungkam!
Hanya sekitar 10% pasien yang dapat bertahan hidup selama lima tahun setelah didiagnosis.
Namun, dengan tes darah ini, yang mencari tanda-tanda perubahan biologis di dalam tubuh, kanker paru dapat dideteksi lebih dini, meningkatkan peluang kesembuhan.
Keterlibatan Teknologi dan Metode Baru
Menurut Dr. Frank Sullivan, seorang profesor di bidang pengobatan perawatan primer, penelitian ini membuktikan bahwa deteksi kanker paru lebih awal adalah hal yang mungkin.
BACA JUGA:5 Makanan dan Minuman yang Diam-Diam Merusak Gigi Anda!
"Jika kanker terdeteksi lebih awal, dengan pengobatan yang kini tersedia, peluang kesuksesan perawatan jauh lebih tinggi," katanya.
Tes darah ini menganalisis autoantibodi dalam darah, yang dapat mengidentifikasi siapa yang memerlukan pemeriksaan CT scan lebih lanjut.
Kombinasi sensitivitas tinggi tes darah dan spesifisitas tinggi CT scan diyakini akan memberikan hasil yang optimal, kata para peneliti.
Hasil Uji Coba yang Menjanjikan
BACA JUGA:Jangan Percaya Mitos Ini! Cara Vegetarian Bangun Otot Kuat Tanpa Makan Daging