Kandungan mineral seperti zat besi, kalsium, dan kalium di dalamnya membantu mengatur kadar gula darah dan mempercepat metabolisme.
Molase dalam gula aren juga mengandung antioksidan yang mampu melawan peradangan dan stres oksidatif.
Selain itu, gula aren memiliki tingkat pencernaan yang lebih lambat sehingga mampu mengurangi lonjakan insulin.
Namun, meskipun lebih sehat dibandingkan gula putih, konsumsi gula aren tetap perlu dibatasi agar tidak mengganggu program penurunan berat badan.
BACA JUGA:Jangan Abaikan! Gejala Kanker Ovarium yang Sering Dianggap Sepele Ini Bisa Selamatkan Hidup Anda
Brown Sugar atau Madu: Mana Pilihan Terbaik?
Ketika membandingkan madu dan gula aren, madu tampaknya memiliki sedikit keunggulan.
Dengan indeks glikemik yang lebih rendah, madu dicerna lebih lambat, mengurangi lonjakan insulin, serta memberikan rasa manis yang lebih kuat sehingga penggunaannya lebih sedikit.
Hal ini menjadikan madu pilihan yang lebih ideal untuk mereka yang ingin menjaga asupan gula tanpa mengorbankan rasa.
BACA JUGA:Jangan Anggap Sepele! Kucing dan Anjing Peliharaanmu Ternyata Bisa Kena Diabetes Loh, Ini Gejalanya
Namun, bagi mereka yang memiliki intoleransi terhadap madu, gula aren bisa menjadi alternatif yang cukup baik.
Kuncinya adalah konsumsi dalam jumlah yang wajar. Baik madu maupun gula aren dapat mendukung program diet jika digunakan dengan bijak.
Kesimpulannya, bai k madu maupun gula aren menawarkan manfaat unik untuk mendukung penurunan berat badan.
Dengan pemilihan yang tepat dan konsumsi yang terkontrol, keduanya bisa menjadi bagian dari pola makan sehat.
BACA JUGA:Lemon Water atau Apple Cider Vinegar, Mana yang Lebih Efektif Turunkan Berat Badan di Musim Dingin?
Jadi, apakah Anda akan memilih madu atau gula aren untuk perjalanan diet Anda? **