RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID – Sriwijaya FC, klub kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan, kini menghadapi krisis besar yang mengancam eksistensinya di dunia sepak bola.
Terjerat masalah dana dan prestasi yang kian merosot, Laskar Wong Kito berada di zona degradasi Liga 2.
Belum cukup dengan ancaman turun kasta ke Liga 3, manajemen Sriwijaya FC juga terjerat masalah finansial yang membuat gaji dan down payment (DP) para pemain serta staf tertunggak selama tiga bulan.
"Kami tidak punya dana untuk memenuhi kewajiban tersebut," ujar manajemen Sriwijaya FC, menegaskan bahwa solusi masih terus dicari.
BACA JUGA:Cristiano Ronaldo Pernah Tolak Arsenal? Patrice Evra Beberkan Fakta Mengejutkan
BACA JUGA:Keajaiban Dunia Sepak Bola! Arab Saudi Tuan Rumah Piala Dunia 2034 dengan Stadion di Atas Tebing
Suporter Mengamuk, Kantor Manajemen Didemo
Kondisi ini memicu aksi protes keras dari para suporter setia. Tiga kelompok pendukung utama, yakni Sriwijaya Mania (S-Man), Ultras Palembang, dan Singa Mania, mendatangi Sekretariat Sriwijaya FC di PS Mall, Rabu (11/12) lalu.
Para suporter menuntut manajemen segera melunasi gaji pemain, memberikan transparansi pendapatan dari sponsor, dan melakukan pembenahan total.
Ketua Harian Singa Mania, Muhammad Rocky, menegaskan bahwa tuntutan ini demi menyelamatkan klub dari kehancuran.
BACA JUGA:David Seaman: Jangan Anggap Remeh Manchester City di Perburuan Gelar Liga Inggris!
BACA JUGA:Ricuh di London Stadium! Mario Lemina Buat Onar Usai Kekalahan Wolves dari West Ham
"Kami ingin manajemen bertindak tegas, segera menyelesaikan masalah ini, dan menyusun strategi transfer yang matang untuk menghadapi jendela transfer Liga 2," ujarnya.
Dukungan Pemprov Terbatas
Pemerintah Provinsi Sumsel, yang selama ini menjadi harapan manajemen, juga tak mampu memberikan bantuan keuangan langsung.