Kerusakan pada Kelenjar Getah Bening dan Kanker
Salah satu temuan paling mencengangkan adalah kerusakan signifikan pada kelenjar getah bening akibat overaktivasi RAAS, yang belum pernah diungkap sebelumnya.
Hal ini dapat menjelaskan gangguan kekebalan jangka panjang pada penyintas COVID-19.
BACA JUGA:Nokia Z99 Max 2024: Smartphone Premium dengan Snapdragon 8 Gen 3 dan Kamera 200 MP
BACA JUGA:Rekomendasi 4 HP iPhone Second Terbaik, Miliki iPhone Impian dengan Harga yang Jauh Lebih Murah!
"Kerusakan pada kelenjar getah bening juga bisa menghambat kemampuan sistem imun untuk mendeteksi dan menghancurkan sel kanker.
Ini mungkin berkontribusi pada peningkatan kasus kanker pasca-pandemi," tambah Beheshti.
Arah Baru Pengobatan COVID-19
Beheshti menegaskan bahwa penelitian ini membuka peluang pengembangan terapi baru dengan menargetkan overaktivasi RAAS dan mendukung fungsi mitokondria.
"Pendekatan ini berpotensi tidak hanya mengurangi risiko COVID-19 parah, tetapi juga membantu mencegah long COVID," katanya.
BACA JUGA:KPUD Empat Lawang Gelar Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Pilkada 2024
BACA JUGA:Tajuk Utama: Mengkhawatirkan! Kasus HIV/AIDS di Palembang Tertinggi se-Sumsel, Apa Penyebabnya?
Penelitian ini melibatkan kolaborasi tim lintas institusi, termasuk Johns Hopkins University, Children's Hospital of Philadelphia (CHOP), dan Weill Cornell Medicine.