Masyarakat Karo sangat menghormati adat dan kepercayaan terhadap makhluk gaib, termasuk Begu Ture.
BACA JUGA:Mengulik Kisah Putri Ular: Cerita Rakyat Sumatera Utara Tentang Sumpah Serapah Jadi Kenyataan
BACA JUGA:Misteri Peradaban Tartaria, Teori Konspirasi Teknologi Canggih dan Pengendalian Dunia
Namun, kehadirannya tetap menjadi ancaman yang membuat warga berhati-hati.
Cara Mencegah Gangguan Begu Ture
Kepercayaan lokal menyebutkan bahwa untuk menghindari gangguan Begu Ture, penghuni rumah panggung harus menjaga kebersihan lingkungan tangga dan melakukan ritual adat tertentu.
Tangga yang kotor atau rusak dipercaya bisa menjadi tempat favorit makhluk halus tersebut untuk bersemayam.
BACA JUGA:Kisah Karir Anting Wulan: Pendekar Wanita dari Babat Tanah Leluhur
BACA JUGA:Kisah Arya Dwipangga dan Syair Berdarah: Kisah Cinta, Pengkhianatan, dan Penebusan
Kisah Mistis yang Terus Hidup
Meski zaman telah berubah, kepercayaan terhadap Begu Ture tetap hidup dalam masyarakat Karo.
Hal ini menjadi bagian dari kekayaan budaya sekaligus peringatan untuk tetap menghormati adat dan menjaga keharmonisan dengan alam sekitar.
Legenda Begu Ture tidak hanya menjadi cerita menakutkan, tetapi juga simbol budaya yang kaya akan nilai-nilai tradisional.
BACA JUGA:Legenda Asal Usul Pedang Naga Puspa dan Arya Kamandanu
BACA JUGA:Kisah Jaka Linglung: Legenda Naga Raksasa dan Fenomena Bledug Kuwu
Apakah Anda berani menaiki tangga rumah panggung Karo setelah membaca kisah ini? **