Ketika mencari anggota keluarga yang hilang, dilarang menyebutkan nama korban secara langsung.
BACA JUGA:Mengulik Kisah Putri Ular: Cerita Rakyat Sumatera Utara Tentang Sumpah Serapah Jadi Kenyataan
BACA JUGA:Misteri Peradaban Tartaria, Teori Konspirasi Teknologi Canggih dan Pengendalian Dunia
Alasannya, homang dapat memanfaatkan suara tersebut untuk semakin menyesatkan korban.
"Kalau seseorang ketinggalan di hutan, kami tidak boleh memanggil namanya. Homang bisa menjawab, dan itu akan membuat kami kehilangan jejak lebih jauh," ujar seorang warga Tapanuli yang enggan disebutkan namanya.
Pemakan Segala dan Pemutar Akal
Meski sering digambarkan sebagai pemakan tumbuhan dan daging, homang juga memiliki kemampuan gaib yang menakutkan.
BACA JUGA:Kisah Karir Anting Wulan: Pendekar Wanita dari Babat Tanah Leluhur
BACA JUGA:Kisah Arya Dwipangga dan Syair Berdarah: Kisah Cinta, Pengkhianatan, dan Penebusan
Keberadaannya sering membuat orang kehilangan akal sehat, bingung, dan lupa jalan pulang.
Mereka yang tersesat biasanya baru ditemukan setelah berhari-hari, dalam kondisi lemah atau linglung.
Legenda yang Terus Hidup
Bagi masyarakat Tapanuli, homang bukan sekadar cerita untuk menakut-nakuti anak-anak.
BACA JUGA:Legenda Asal Usul Pedang Naga Puspa dan Arya Kamandanu
BACA JUGA:Kisah Jaka Linglung: Legenda Naga Raksasa dan Fenomena Bledug Kuwu
Ia adalah bagian dari tradisi dan keyakinan lokal yang terus diwariskan dari generasi ke generasi.