Kemampuan Multitasking AI yang Menakjubkan
BACA JUGA:OnePlus Siap Luncurkan OnePlus 13, Ponsel dengan Snapdragon 8 Elite yang Andal untuk Gaming
BACA JUGA:Infinix HOT 50 dan NOTE 40, Duel Smartphone Entry-Level dengan Fitur Unggulan di Indonesia
Komputer dengan kecerdasan buatan memiliki kemampuan multitasking yang unggul, membuatnya mampu menangani berbagai tugas secara bersamaan tanpa mengalami penurunan performa.
Layanan chatbot yang didukung AI, misalnya, dapat mengelola ribuan percakapan pelanggan secara simultan, menjadikan layanan pelanggan lebih responsif dan efisien.
Kemampuan multitasking ini tentu sulit dicapai oleh manusia tanpa kelelahan.
Etika dalam Pemanfaatan Teknologi AI
BACA JUGA:Infinix Siapkan Seri Note 50 dengan Empat Varian, Persaingan di Segmen Menengah Kian Panas
BACA JUGA:5 Rekomendasi HP Realme 5G Terbaik di Tahun 2024 untuk Pengguna dengan Bujet Terbatas
Di balik keunggulannya, teknologi AI tetap memerlukan aturan yang ketat agar penggunaannya tidak bertentangan dengan etika.
Misalnya, penerapan AI dalam analisis data harus mempertimbangkan aspek privasi dan kerahasiaan data.
Begitu juga dalam penggunaan AI di sektor lain yang melibatkan manusia, perlu adanya batasan agar teknologi ini tetap dapat memberikan manfaat tanpa merugikan hak dan kepentingan individu.
Dengan segala manfaat yang ditawarkan, teknologi AI memang memiliki potensi besar dalam membawa perubahan di era digital ini.
BACA JUGA:Cara Menghitung Pajak Beli iPhone di Luar Negeri
BACA JUGA:POCO C65 dan POCO Pad, Pilihan Gadget Ekstrem Gen Z untuk Hidup di Era Digital
Namun, peran regulasi dalam menjaga batasan penggunaan AI sangat penting agar tetap sejalan dengan etika dan tidak berdampak negatif pada kehidupan sosial. **