Dibandingkan dengan merek lain, SuperVOOC memberikan keunggulan yang signifikan.
BACA JUGA:OnePlus Siapkan Ponsel Mid-Range dengan Snapdragon 8 Gen 4 dan Kamera Telefoto 50MP
BACA JUGA:Motorola Rilis ThinkPhone25, Smartphone Bisnis Tangguh dengan Fitur Keamanan Terdepan
Sebagai contoh, Samsung Galaxy S24 Ultra menggunakan pengisian daya 45W, namun membutuhkan lebih dari 60 menit untuk terisi penuh, dua kali lebih lama dibandingkan OnePlus 12 yang hanya membutuhkan waktu 30 menit dengan teknologi SuperVOOC 100W.
SuperVOOC juga unggul dalam menjaga suhu perangkat tetap rendah saat pengisian daya, berbeda dengan standar pengisian cepat lainnya yang cenderung menyebabkan panas berlebih.
Hal ini terjadi karena sebagian besar rangkaian pengisian daya terletak di adaptor dinding, bukan di ponsel, sehingga panas lebih terkendali.
Bagaimana SuperVOOC Bekerja
BACA JUGA:Enhanced Data Protection, Fitur Perlindungan Data Maksimal di Perangkat Samsung
BACA JUGA:Android 15 Resmi Diluncurkan, Fitur Pembatas Baterai Hilang dari Versi Publik
Pengisian daya cepat bekerja dengan memanfaatkan prinsip baterai Lithium-Ion yang dapat menerima lebih banyak daya pada awal pengisian, kemudian menurunkan intensitas seiring dengan bertambahnya daya.
Qualcomm Quick Charge, misalnya, meningkatkan tegangan untuk mempercepat pengisian.
Namun, SuperVOOC berbeda karena fokus pada peningkatan arus (ampere) daripada tegangan.
Dengan pembagian daya ke dua sel baterai, OPPO dan OnePlus mampu mencapai pengisian 100W yang aman dan cepat tanpa menyebabkan kerusakan pada baterai.
BACA JUGA:OPPO Resmi Ungkap Desain OPPO Find X8 & X8 Pro, Usung Fitur Canggih!
BACA JUGA:Google Rilis Pembaruan Android 15 dan Patch Keamanan Oktober 2024 untuk Perangkat Pixel
Prediksi Masa Depan Pengisian Daya Cepat