RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Dalam dunia game yang dipenuhi dengan kolaborasi epik, rencana ambisius untuk menggabungkan First-Person Shooter (FPS) terpopuler, Halo dan Call of Duty (CoD), baru-baru ini dilaporkan batal.
Kabarnya, Microsoft dan Activision Blizzard sempat berdiskusi tentang kolaborasi besar ini, namun akhirnya rencana tersebut dibatalkan tanpa penjelasan resmi.
Kolaborasi antar game besar memang semakin marak, terutama sejak era live-service games.
Salah satu game yang sering melibatkan karakter ikonik dan selebritas adalah Fortnite, yang berhasil mencuri perhatian dengan berbagai kolaborasi besar.
BACA JUGA:Edisi Kolektor Baldur's Gate 3 Dijual Lebih dari $2.000 oleh Calo
BACA JUGA:Overwatch 2 Perkenalkan Gelar Baru ‘Kitten of Discord’ di Musim 13
Mengikuti jejak tersebut, Call of Duty juga telah mendatangkan banyak karakter terkenal dari bintang NBA hingga pahlawan aksi Hollywood.
Namun, ketika Microsoft menyelesaikan akuisisi senilai $68,7 miliar terhadap Activision Blizzard, spekulasi tentang kolaborasi besar antara Halo dan Call of Duty langsung mencuat.
Menurut beberapa sumber dalam, diskusi tentang rencana tersebut bahkan sudah berjalan, dan Master Chief—karakter utama dari seri Halo—dikabarkan akan hadir sebagai bagian dari Operator Skin di CoD.
Paket bundle Master Chief ini dilaporkan akan hadir dengan beragam item kosmetik, termasuk weapon blueprints, senjata jarak dekat seperti Energy Sword, charms, emotes, dan lainnya.
BACA JUGA:Sat Pol PP Dikerahkan untuk Amankan Pilkada di Empat Lawang
BACA JUGA:Sony Xperia 1 VI Punya Teknologi Bikin Koneksi Lebih Stabil
Paket ini rencananya akan diluncurkan sebagai bagian dari pembaruan musiman di siklus Modern Warfare 3 tahun 2024.
Namun, meskipun informasi ini belum diumumkan secara resmi, beberapa sumber terkemuka, seperti TheGhostOfHope, mengungkapkan bahwa kolaborasi ini sudah dalam tahap perencanaan.
Meski begitu, belum ada penjelasan jelas mengapa proyek ini akhirnya dibatalkan.