Hal ini membuat air di danau tersebut tidak langsung terserap ke dalam tanah.
Fenomena ini juga diperkuat oleh evolusi dasar danau yang terus menerus mengumpulkan sedimen, memperlambat perembesan air.
Penguapan dan Siklus Air
Selain meresap, air di danau juga dapat hilang melalui penguapan.
Air yang menguap dapat digantikan oleh presipitasi atau hujan dalam siklus air yang berkesinambungan.
Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa lebih dari separuh danau besar di dunia, baik alami maupun buatan, mulai mengering.
Sebanyak 56 persen dari penurunan ini disebabkan oleh aktivitas manusia dan perubahan iklim yang meningkatkan tingkat penguapan.
BACA JUGA:Samsung Galaxy A16 5G: Ponsel Murah dengan Jaminan Pembaruan Android Hingga 6 Tahun
BACA JUGA:Android 15 Hadir di Pixel, Pengguna Samsung Harus Menunggu Lebih Lama
Meski danau tidak akan langsung terkuras habis secara sembarangan, dengan sekitar 2 miliar orang di seluruh dunia tinggal di sekitar danau, penting untuk tetap memperhatikan fenomena ini.
Jadi, jawaban mengapa air di danau tidak langsung terserap ke dalam tanah bergantung pada struktur material dasar danau serta faktor-faktor lingkungan lainnya, seperti siklus air dan perubahan iklim.
Seperti yang dijelaskan oleh ahli hidrologi, Joan Wu, dasar danau berevolusi dan mengumpulkan sedimen yang menghambat perembesan air, sementara air juga menguap dan bisa terisi kembali melalui hujan.