Microsoft Dikejar Waktu! Windows 11 Masih Kesulitan Mencapai Target Pengguna

Jumat 04-10-2024,16:34 WIB
Reporter : Mael
Editor : Mael

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID — Dengan waktu yang semakin mendekati akhir dukungan Windows 10 pada Oktober 2025, Microsoft menghadapi tantangan besar untuk memigrasikan jutaan pengguna ke Windows 11. 

Meski telah terjadi peningkatan dalam 12 bulan terakhir, data terbaru dari StatCounter menunjukkan bahwa hampir 900 juta pengguna Windows 10 masih enggan beralih ke Windows 11.

Situasi ini bisa menjadi mimpi buruk bagi Microsoft, terutama dalam hal dukungan generasi mendatang.

Dalam periode yang sama, sekitar 130 juta pengguna Windows 10 telah beralih ke Windows 11. 

BACA JUGA:Apple Siapkan Pembaruan Magic Keyboard untuk iPad Air 11-Inch dan 13-Inch pada Awal Tahun Depan

BACA JUGA:iPhone 16 Plus dan Fitur Tombol Action - Bagaimana Menghilangkan Ikon Mode Senyap yang Mengganggu

Namun, jumlah tersebut jauh dari target yang diharapkan oleh Microsoft. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan adanya lonjakan besar dalam jumlah perangkat yang usang dan menjadi limbah elektronik. 

Canalys memperkirakan bahwa sekitar 240 juta perangkat, yang tidak kompatibel dengan Windows 11, akan menjadi limbah, setara dengan tumpukan laptop yang tingginya mencapai 600 km lebih dari permukaan bulan.

Perangkat Keras Jadi Hambatan Besar

Windows 11 memiliki persyaratan keamanan perangkat keras yang ketat, yang membuat ratusan juta perangkat tidak dapat di-upgrade. 

BACA JUGA:Smartphone Mendengarkan Anda? Kebocoran Data Ungkap Potensi ‘Active Listening’ dalam Iklan

BACA JUGA:Update Terbaru ‘Brick’ Samsung Galaxy Model Lama, Pengguna Mengeluh di Media Sosial

Bagi pengguna dengan PC yang lebih tua namun masih berfungsi dengan baik, ini menjadi masalah besar. 

Sementara itu, pasar perangkat bekas juga terpengaruh, karena Windows 10 akan segera mencapai masa akhir dukungan, dan perangkat yang tidak kompatibel dengan Windows 11 tidak lagi diminati.

Meskipun ada beberapa solusi untuk mengatasi masalah ini, Microsoft tampaknya terus menutup celah-celah tersebut. 

Kategori :