Kisah Misteri Klampis Ireng, Pusat Kerajaan Gaib Ponorogo yang Masih Diselimuti Aura Mistis

Sabtu 21-09-2024,09:55 WIB
Reporter : Mael
Editor : Mael

Sesampainya di rumah, rimpang kunir tersebut berubah menjadi emas, menambah kepercayaan masyarakat akan keajaiban tempat ini.

BACA JUGA:Keangkeran Pasar Bubrah di Gunung Merapi, Kisah Mistis yang Masih Terjaga

BACA JUGA:Hati-Hati Menemukan Uang di Jalan, Ada Bahaya Terselubung di Baliknya

Bagi pengunjung yang ingin berziarah ke petilasan Klampis Ireng, ada beberapa pantangan yang harus dipatuhi. 

Salah satunya adalah larangan untuk berkata kasar dan menjaga sopan santun selama berada di lokasi. 

Selain itu, pengunjung dilarang mengenakan pakaian batik poleng kawung atau motif semar, karena dianggap menyerupai kebesaran Eyang Ismoyo.

Gondo juga menuturkan bahwa Klampis Ireng merupakan salah satu dari dua pedanyangan atau tempat roh leluhur di Ponorogo. 

BACA JUGA:Kerajaan Kandis: Sejarah dan Kejayaan Kerajaan Tertua di Sumatera

BACA JUGA:Misteri di Balik Candi Pari: Persembahan atau Simbol Perlawanan? Simak berikut Kisahnya

Tempat ini sangat dihormati oleh masyarakat, terutama karena Eyang Ismoyo atau Semar dianggap sebagai sosok pemomong dan botoro tertua, yang menjaga harmoni antara dunia nyata dan gaib.

“Tidak ada yang tahu pasti kapan Klampis Ireng mulai dikenal. Namun, sejak zaman bupati Ponorogo pertama, tempat ini sudah terkenal akan mistiknya,” ujar Gondo saat diwawancarai.

Nama Klampis Ireng sendiri berasal dari pohon klampis berwarna hitam yang tumbuh di area petilasan ini. 

Aura mistis, suasana sangar, dan cerita-cerita penuh petaka menjadikan tempat ini tetap menjadi misteri yang menyelimuti hati masyarakat Ponorogo hingga kini. **

Kategori :