RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID – Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) kembali menunjukkan kontribusinya dalam misi perdamaian dunia melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan mengirimkan 140 personel Satuan Tugas (Satgas) Garuda Bayangkara Formed Police Unit (FPU) 6 MinuscaMinusca.
Kontingen ini akan bertugas di Bangui, Republik Afrika Tengah, pada misi yang berlangsung selama tahun 2024-2025.
Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri), Komjen Pol. Agus Andrianto, dalam pernyataannya di Jakarta pada Rabu (tanggal), menekankan pentingnya peran Polri dalam mendukung misi internasional.
"Sejak 1989, Polri telah mengirimkan 3.374 personel dalam berbagai misi perdamaian di seluruh dunia.
Misi kali ini menegaskan kembali komitmen Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban global," ungkapnya.
Dalam misi ini, sebanyak 27 polisi wanita (Polwan) turut serta dalam kontingen Satgas Garuda FPU 6 Minusca.
BACA JUGA:IPNU Kabupaten Empat Lawang Ajak Pemilih Pemula Tolak Money Politik di Pilkada 2024
BACA JUGA:Rekrutmen KPPS di Kabupaten Empat Lawang Disambut Antusias Warga
Komjen Agus menyoroti kehadiran Polwan sebagai bukti bahwa perempuan Indonesia, khususnya anggota Polri, mampu berkiprah di tingkat internasional.
"Partisipasi Polwan dalam misi perdamaian dunia menunjukkan kemampuan dan keberanian mereka untuk berperan sejajar dengan polisi lainnya dari berbagai negara," tambahnya.
Para anggota Satgas Garuda FPU 6 Minusca telah melalui serangkaian seleksi ketat, pelatihan intensif, dan asesmen yang dilakukan langsung oleh tim PBB selama delapan bulan.
Kontingen ini diharapkan dapat melanjutkan prestasi kontingen sebelumnya, yang telah mendapat penghargaan dari Presiden Afrika Tengah atas partisipasi dalam pengamanan pemilu.
Komjen Agus berharap agar seluruh personel dapat menjaga nama baik Polri dan Indonesia di kancah internasional, serta dapat mengukir prestasi yang membanggakan.
BACA JUGA:Dispenda Empat Lawang Targetkan PAD 2024 dari Pajak Sebesar Rp 40 Miliar
BACA JUGA:Petualangan Ekstrem Duncan Roberts di Loch Ness: Rasa Takut dan Misteri yang Tak Terlupakan