RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Pate Unus, atau Abdul Qadir, adalah sosok yang dikenal sebagai pahlawan, panglima, dan pelaut yang mengabdikan hidupnya bagi Nusantara.
Nama-nama seperti Senapati Sarjawala dan Sabrang Lor disematkan padanya, mencerminkan kiprahnya dalam medan tempur laut yang keras.
Kisah ini bukan tentang sejarah, melainkan perjuangan seorang lelaki yang melawan gelombang samudra, perebutan kekuasaan, serta ancaman kolonialisme.
Lahir di masa pergolakan pasca-runtuhnya Majapahit, Pate Unus tumbuh dalam hiruk-pikuk politik Jawa yang diwarnai oleh perebutan Dampar Kencana.
Berbekal ilmu dari Sunan Ampel dan Sunan Gunung Jati, ia menjadi panglima dalam menghadapi ancaman Portugis, bangsa yang kuat dalam penaklukan wilayah dan eksploitasi hasil bumi.
BACA JUGA:Bocah Dua Tahun Didiagnosis Kanker Langka Setelah Ibunya Melihat Cahaya Aneh di Matanya
BACA JUGA:Dr. Jason Ellis Bagikan Tips Tidur Nyenyak Sebelum Liburan, Kiwi Bisa Jadi Solusi
Sebagai Senapati Sarjawala, Pate Unus memimpin ekspedisi besar ke Malaka untuk melawan Portugis yang telah menaklukkan Samudra Pasai.
Pada 1513, ia memimpin armada pertama dengan 100 kapal dan 5.000 prajurit dari Jepara dan Palembang.
Meskipun gagal, ekspedisinya meninggalkan jejak besar dalam kronik Portugis yang mengagumi kekuatan dan ketangguhan armadanya.
Pada 1521, Pate Unus memimpin ekspedisi kedua yang lebih besar dengan 375 kapal dan ribuan prajurit dari Demak, Cirebon, dan Banten.
Ekspedisi ini diberkati oleh Sunan Gunung Jati, dan menjadi pertarungan geopolitik yang melampaui sekadar penguasaan ekonomi.
BACA JUGA:Penemuan Baru Deteksi Pesawat Siluman Pakai Sinyal Satelit Starlink
BACA JUGA:Waspada! Ini 8 Ciri Rumah yang Sebaiknya Tidak Dibeli
Meski keberhasilan belum tercapai, Pate Unus dikenang sebagai pejuang yang tidak pernah gentar.