RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Ilmuwan Cina berhasil menggunakan sinyal satelit Starlink untuk mendeteksi target siluman dalam eksperimen radar di Laut Cina Selatan.
Metode baru ini dilaporkan oleh South China Morning Post dan dapat diterapkan pada teknologi militer masa depan, terutama dalam mendeteksi pesawat siluman seperti F-22 dan F-35 yang dirancang untuk menghindari radar konvensional.
Dalam eksperimen tersebut, drone DJI Phantom 4 Pro digunakan untuk mensimulasikan pesawat siluman. Ukuran radar cross-section drone ini mirip dengan jet siluman sungguhan.
Tidak seperti radar darat yang biasanya memancarkan sinyal, drone ini dideteksi dengan menganalisis gangguan elektromagnetik dari sinyal satelit Starlink yang melintasi wilayah Filipina.
BACA JUGA:Rekomendasi Smartphone Nokia Terbaru 2024 dengan Kamera Super Jernih Setara DSLR
Metode ini menggunakan teknik forward scatter, di mana objek seperti drone mengganggu gelombang elektromagnetik yang dipancarkan satelit.
Gangguan kecil ini kemudian dianalisis untuk menentukan lokasi objek. Uniknya, metode ini tidak memerlukan emisi sinyal dari radar, sehingga sulit dideteksi dan dijamming oleh lawan.
Para peneliti menggunakan algoritma dan prosesor berperforma tinggi yang tidak diungkapkan untuk memproses sinyal yang ditangkap, bahkan hingga mendeteksi gerakan rotor drone.
Meskipun teknologi ini masih dalam tahap pengembangan dan belum siap untuk digunakan dalam aplikasi militer, potensinya untuk mendeteksi drone dan pesawat siluman sangat menjanjikan.
BACA JUGA:AWAS! Ada Bahaya di Balik Wifi Gratis, Bisa Terkuras Dompet Digital
BACA JUGA:Nokia Lumia P1 5G: Kebangkitan Kembali Smartphone Legendaris dengan Inovasi Terbaru
Jaringan satelit Starlink yang terdiri dari lebih dari 6.000 satelit di orbit menyediakan sinyal frekuensi tinggi yang luas.
Meski sinyal ini dienkripsi dan tidak tersedia untuk pelanggan di Cina, tim peneliti berhasil membuat penerima sinyal menggunakan komponen yang tersedia secara komersial untuk menangkap dan memproses data tersebut.
Pesawat siluman tradisional, seperti F-22 dan F-35, menggunakan bahan dan bentuk khusus untuk mengurangi pantulan gelombang elektromagnetik, sehingga sulit dideteksi radar.