Namun, pembangunan waduk hidroelektrik Nenggiri yang diharapkan mampu menyediakan 2.000 pekerjaan dan mendukung jaringan listrik Malaysia, menuai kontroversi.
Kritikus mengkhawatirkan dampak negatifnya terhadap desa-desa Orang Asli di sepanjang Sungai Nenggiri serta kemungkinan terendamnya tanah dan hutan leluhur.
BACA JUGA:Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Berbagai Negara, Ragam Tradisi Penuh Makna
BACA JUGA:12 Rabiul Awal Kapan Jatuhnya di Kalender Hijriyah dan Masehi pada 2024?
Meskipun demikian, proyek yang diperkirakan menelan biaya lebih dari USD 1 miliar atau sekitar Rp 15 triliun ini diharapkan akan menjadi salah satu sumber energi terbarukan penting di Malaysia.