RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Berdasarkan Prasasti Mula Malurung yang ditemukan di Kediri dan berangka tahun 1255 M, Kertanegara diangkat sebagai yuwaraja atau raja muda oleh ayahnya, Raja Wisnuwardhana, pada tahun 1254 M.
Pengangkatan ini merupakan penanda bahwa Kertanegara diproyeksikan menjadi penguasa Singasari selanjutnya.
Meskipun masih muda, Kertanegara dipilih karena potensinya yang luar biasa dalam memimpin kerajaan.
Kertanegara lahir dari garis keturunan kerajaan yang kuat.
Sejak muda, ia telah menunjukkan kecerdasan dan keberanian yang membuat ayahnya percaya bahwa ia mampu memimpin Singasari di masa depan.
BACA JUGA:Soal Lahan Asrama Haji Palembang, Pemprov Sumsel dan TNI AU Capai Titik Terang
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Pulau Cipir: Bekas Rumah Sakit Haji Zaman Belanda
Dengan tekun, Kertanegara belajar seni perang, filsafat, dan politik, mempersiapkan dirinya untuk menjadi seorang pemimpin besar.
Sebagai raja muda, Kertanegara memiliki visi besar untuk menyatukan seluruh Nusantara di bawah panji Singasari.
Namun, tidak semua pihak mendukung ambisinya. Banyak bangsawan dan penguasa daerah yang meragukan kemampuannya karena usianya yang masih muda.
Mereka menganggap Kertanegara terlalu naif untuk memimpin wilayah sebesar Singasari.
Meskipun mendapat banyak keraguan, Kertanegara berhasil membuktikan kemampuannya.
BACA JUGA:Ungkap Jejak Manusia Prasejarah di Papua Barat: Temuan Arkeologi di Gua Mololo
BACA JUGA:PSG Siapkan Tawaran Fantastis untuk William Saliba, Arsenal Tetap Teguh?
Ia memimpin ekspedisi ke berbagai pulau, memperluas wilayah kekuasaannya, serta menjalin aliansi dengan kerajaan tetangga.