RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Di tanah Konawe pada masa lampau, hiduplah seorang pahlawan legendaris bernama Haluoleo. Ia adalah anak dari Onggabo dan I Welanda, dan dikenal sebagai sosok yang pemberani sejak kecil.
Kelahirannya berlangsung selama delapan malam dan delapan hari, dengan sebilah keris yang kelak menjadi senjata andalannya.
Holaluoleo tumbuh sebagai seorang pengembara.
Ia menyukai perjalanan dan berlayar, menjelajahi daerah-daerah yang luas. Perjalanan panjangnya dimulai dari Mekongga menuju Towari, menyusuri Kali Konawe Eha, hingga tiba di Olo-oloho.
Petualangannya membawanya ke Moronene, To Mokole, hingga ke Muna, sebuah kerajaan yang nantinya akan menjadi titik penting dalam hidupnya.
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Pulau Cipir: Bekas Rumah Sakit Haji Zaman Belanda
BACA JUGA:Deklarasi Pasangan BERTAJI di OKU Dihadiri 4000 Massa, Siap Menangkan Pilkada!
Di Muna, Haluoleo mengambil alih kepemimpinan dari ayahnya, dan tantangan besar segera menghampirinya.
Kerajaan Wolio tengah terancam oleh serangan bajak laut yang dipimpin oleh Labolondio dari Bangai.
Raja Wolio, yang hampir menyerah, membuat pengumuman bahwa siapa pun yang bisa membunuh Labolondio akan dinikahkan dengan putrinya dan menjadi raja.
Tanpa gentar, Haluoleo memutuskan untuk menantang Labolondio.
Pertarungan sengit antara keduanya terjadi, namun berkat keberanian dan keahliannya, Haluoleo berhasil membunuh Labolondio.
Sebagai bentuk penghargaan, ia dinikahkan dengan putri Raja Wolio dan diangkat menjadi raja menggantikan mertuanya.
BACA JUGA:Soal Lahan Asrama Haji Palembang, Pemprov Sumsel dan TNI AU Capai Titik Terang
BACA JUGA:Ungkap Jejak Manusia Prasejarah di Papua Barat: Temuan Arkeologi di Gua Mololo