RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Covid-19 varian baru, yang dikenal dengan nama XEC, tengah menyebar dengan cepat di berbagai negara Eropa.
Para ahli memperingatkan bahwa varian ini "baru saja dimulai" dan berpotensi menjadi varian dominan di seluruh dunia.
Varian XEC pertama kali terdeteksi di Jerman pada bulan Juni dan kini telah menyebar ke 15 negara di tiga benua.
Menurut Dr. Eric Topol, direktur Scripps Research Translational Institute di California, Amerika Serikat, varian XEC akan menjadi ancaman serius dalam beberapa minggu mendatang.
BACA JUGA:Kesehatan Kaki Bisa Mengungkap Penyakit Serius, Ini Kata Ahli!
BACA JUGA:Liburan Berubah Mimpi Buruk, Gigitan Laba-Laba Membawa Pria Inggris ke Ambang Kematian
"Varian ini baru saja dimulai di seluruh dunia dan di sini," ungkap Topol dilansir dari Los Angeles Times.
XEC disebut memiliki keunggulan dibandingkan varian sebelumnya karena merupakan rekombinasi dari varian KS.1.1 dan KP.3.3. Dr. Elizabeth Hudson, kepala regional penyakit menular di Kaiser Permanente Southern California, juga menyoroti varian ini dan menyebutkan bahwa data saat ini belum sepenuhnya solid.
"Kami harus benar-benar memantau perkembangannya. Informasi saat ini masih kurang kuat, tetapi saya yakin dalam beberapa minggu ke depan, terutama jika varian ini terus meningkat, kita akan mendengar lebih banyak tentangnya," ujar Hudson.
Penyebaran Cepat dan Potensi Ancaman Global
BACA JUGA:Dallol, Tempat di Bumi yang Mirip Planet Alien!
BACA JUGA:Death Valley, Tempat Paling Panas yang Bikin Lo Berasa di Neraka!
Ahli data asal Melbourne, Mike Honey, yang menganalisis penyebaran varian ini, menyebutkan bahwa XEC memiliki kemampuan untuk mengalahkan varian lain seperti FLiRT, FLuQU, dan DEFLuQE.
Varian ini telah dilaporkan menyebar di berbagai negara seperti Belanda, Spanyol, Denmark, dan Israel.
"XEC kemungkinan akan menjadi penantang utama terhadap varian yang saat ini dominan," ujar Honey.