Sejarah Gunung Ciremai dan Asal Usul Desa Linggarjati, Kisah Para Wali Songo

Jumat 13-09-2024,08:56 WIB
Reporter : Adi Candra
Editor : Adi Candra

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Gunung Ciremai, yang terletak di perbatasan Kabupaten Kuningan dan Majalengka, Jawa Barat, menyimpan sejarah dan mitos yang dalam kaitannya dengan penyebaran agama Islam di Nusantara.

Gunung ini, yang dulunya dikenal dengan nama Gunung Gede, memiliki kisah mendalam mengenai Wali Songo dan Sunan Gunung Jati.

Asal Usul Nama dan Legenda Batu Lingga

Menurut cerita rakyat, Gunung Ciremai awalnya bernama Gunung Gede, merujuk pada ukurannya yang besar.

BACA JUGA:Candi Kendalisada, Jejak Kepurbakalaan di Gunung Penanggungan

BACA JUGA:Pepatah ‘Asam di Gunung Garam di Laut’ Ternyata Tidak Benar, Ini Buktinya!

Konon, Wali Songo, termasuk Sunan Gunung Jati, melakukan pendakian dan musyawarah di gunung ini.

Versi lain menyebutkan bahwa nama Ciremai berasal dari tanaman perdu bernama "Cereme," yang dalam sebutan berubah menjadi "Ciremai."

Dalam cerita turun-temurun, Batu Lingga di ketinggian 2.200 MDPL di Jalur Pendakian Linggarjati dipercaya sebagai tempat pertemuan Wali Songo.

Batu ini, yang dulunya berukuran besar, hilang secara misterius pada tahun 2000-an, meninggalkan hanya tumpukan bebatuan.

BACA JUGA:Tradisi Potong Jari, Ekspresi Kesedihan Ekstrem di Pegunungan Tengah Papua

BACA JUGA:Kisah Perkawinan Sunan Gunung Jati dengan Nyimas Kawunganten, Cikal Bakal Lahirnya Sultan Banten

Batu Lingga diyakini sebagai tempat Sunan Gunung Jati dan para wali berkumpul untuk membahas syiar Islam di Tanah Jawa.

Kisah Wali Songo dan Musyawarah di Gunung Ciremai

Saat Wali Songo mendaki Gunung Ciremai, mereka melakukan musyawarah untuk menentukan strategi penyebaran Islam.

Dalam musyawarah tersebut, Wali Songo sepakat bahwa Sunan Gunung Jati akan memimpin penyebaran agama Islam di Nusantara.

BACA JUGA:Penemuan Gunung Bawah Laut Setinggi 3.109 Meter di Samudra Pasifik oleh Schmidt Ocean Institute

BACA JUGA:Asal-Usul Keris Sangyang Naga, Pusaka Sunan Gunung Jati

Setelah musyawarah, nama Gunung Gede diubah menjadi Ciremai, mengacu pada "Mangcereman," yang berarti tempat musyawarah.

Perubahan Nama dan Sejarah Desa Linggarjati

Desa yang berada di kaki Gunung Ciremai, yang awalnya bernama Desa Gede, juga mengalami perubahan nama menjadi Desa Linggarjati.

Nama Linggarjati diusulkan oleh Sunan Bonang, yang mengartikan sebagai "Linggar" (berangkat) dan "jati" (ilmu sejati).

BACA JUGA:Pangeran Bratakelana, Putra Sunan Gunung Jati Terbunuh oleh Bajak Laut

BACA JUGA:Menjelajahi Keindahan dan Tantangan Gua Cokro di Gunungkidul

Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, dan Syekh Maulana Magribi turut menyumbangkan pandangan dalam penamaan desa ini.

Legenda dan Mitos

Selain kisah Wali Songo, Batu Lingga juga dikaitkan dengan legenda Nyi Linggi, yang dikatakan meninggal dunia di Batu Lingga setelah berusaha mencari ilmu kanuragan.

Cerita ini menambah keunikan dan mistisnya Batu Lingga di Gunung Ciremai.

BACA JUGA:Keajaiban Geologis di Balik Keindahan Alam Gunungkidul

BACA JUGA:Misteri di Balik Keindahan Gunung Kaba Bengkulu, Antara Pesona Alam dan Kisah Mistis

Kehidupan Kontemporer dan Pelestarian

Saat ini, Gunung Ciremai berada dalam kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), yang mencakup area seluas sekitar 15.000 hektare.

Meskipun Batu Lingga yang asli telah hilang, pos Batu Lingga masih ada sebagai tempat transit bagi pendaki sebelum mencapai puncak gunung.

Sejarah Gunung Ciremai dan Desa Linggarjati mencerminkan bagaimana kisah-kisah masa lalu membentuk identitas lokal dan warisan budaya yang hingga kini masih dipelihara.

BACA JUGA:Keindahan Taman Nasional Aoraki/Mount Cook, Surga Alam di Pegunungan Alpen

BACA JUGA:Kisah Perkawinan Sunan Gunung Jati dengan Nyimas Kawunganten: Awal Mula Kerajaan Banten

Kisah ini juga menunjukkan betapa pentingnya gunung ini dalam sejarah penyebaran agama Islam di Indonesia. **

Kategori :