Ini menunjukkan bahwa Kerajaan Medang dan wilayah sekitarnya memiliki reputasi yang kuat di luar negeri, dan Sriwijaya mungkin berusaha memanfaatkan hal ini untuk memperluas pengaruhnya.
Situs Liyangan di Medang adalah kunci untuk memahami dinamika hubungan antara Kerajaan Sriwijaya dan Medang.
Apakah Sriwijaya mampu menaklukkan Medang dengan perang?
Atau melalui pendekatan diplomatik yang cerdas menggunakan kesamaan agama Buddha? Pertanyaan ini terus menjadi bahan diskusi di kalangan sejarawan.
BACA JUGA:Tradisi Membawa Keris di Ponorogo, Berbeda dengan Pengaruh Keraton Jawa Modern
BACA JUGA:Peradaban yang Hilang! Harta Karun yang Terkubur di Dekat Piramid Mesir Ini Ungkap Segalanya
Bukti yang ada menunjukkan bahwa kekuatan agama dan diplomasi bisa jadi lebih efektif daripada peperangan dalam memperluas pengaruh di masa lalu.