RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Kalong Aru atau Aru Flying Fox (Pteropus aruensis) merupakan salah satu spesies kelelawar paling langka di Indonesia. Hewan ini merupakan endemik yang hanya ditemukan di Kepulauan Aru, Maluku. Sayangnya, keberadaannya semakin sulit dijumpai sehingga IUCN Redlist memasukkannya ke dalam kategori Critically Endangered (Kritis).
Spesies ini sebelumnya dianggap sebagai subspesies dari Kalong Awab (Pteropus melanopogon) dan sempat diduga sama dengan Kalong Kei (Pteropus keyensis). Namun, studi lebih lanjut oleh IUCN menetapkan bahwa Kalong Aru adalah spesies tersendiri.
Spesies kelelawar ini pertama kali dideskripsikan oleh Peters pada tahun 1867 dan diberi nama latin Pteropus aruensis, yang merujuk pada habitatnya di Laut Arafuru.
Sayangnya, data mengenai populasi Kalong Aru masih sangat minim. Hingga saat ini, belum ada catatan resmi tentang jumlah populasinya, bahkan sejak abad ke-19 spesies ini belum pernah ditemukan kembali. Beberapa survei yang dilakukan, termasuk oleh Western Australian Museum pada 1990-an, tidak berhasil menemukan jejak keberadaan hewan ini.
BACA JUGA:Timnas Indonesia Tahan Imbang Australia 0-0 di Kualifikasi Piala Dunia 2026
BACA JUGA:Hati-hati dengan Marah, Bisa Munculkan Energi Negatif dan Hadirkan Makhluk Halus Loh!
Sebagai bagian dari genus Pteropus, Kalong Aru adalah herbivora yang mengonsumsi nektar, buah, daun, serta biji-bijian. Kerusakan habitat dan perburuan liar diduga menjadi penyebab utama kelangkaannya, terutama karena kelelawar ini sering dianggap sebagai hama perkebunan oleh masyarakat setempat.
Meskipun masuk dalam daftar CITES Appendix II sejak 1987 dan berstatus Critically Endangered sejak 2008, Kalong Aru ternyata belum tercantum dalam daftar hewan yang dilindungi di Indonesia. Hal ini tentunya menjadi ironi mengingat statusnya yang sangat kritis dan kemungkinan besar terancam punah.
Semoga saja, di balik lebatnya hutan Kepulauan Aru, masih ada Kalong Aru yang bertahan, menunggu ditemukan kembali oleh dunia. **